Selamat Datang


MySpace Welcome Glitter Graphics from SuperPimper.com
MySpace Welcome Glitter Graphics
Photobucket


Welcome in sepercik kehidupan icha

Flag Counter

free counters

Video Harpot

Kamis, 30 Juni 2011

Fairy (Peri)





Fairy atau Peri adalah adalah sebuah istilah yang sering digunakan pada cerita rakyat, dongeng, fiksi, untuk menggambarkan makhluk yang memiliki kekuatan gaib, dan terkadang turut campur dalam urusan-urusan manusia.

Di Indonesia sendiri, istilah peri sering digunakan dalam penerjemahan tokoh yang menggambarkan elf atau fairy (istilah dalam bahasa Inggris) dalam cerita fiksi maupun dongeng-dongeng dari Eropa.

Pada fiksi modern, karakter peri sering di adobsi dari versi aslinya, dan digunakan dalam kisah fiksi fantasi masa kini dengan berbagai variasi penggambaran, tergantung oleh penulis atau penciptanya.


Asal Usul Nama Peri



Kata “Peri” telah disalah gunakan sepanjang sejarah penggunaan bahasa Inggris oleh bangsa manusia. Ada kepercayaan bahwa kata “Peri” adalah sebuah istilah lampau, muncul setelah masa pertengahan yang diartikan sebagai wanita-wanita jahat yang memiliki kekuatan sihir.

Di Inggris awalnya nama peri berasal dari kata elvish sejak sebelum tahun 1000 M, berarti bangsa peri. Dalam cerita-cerita rakyat, makhluk gaib ini adalah golongan ras yang sakti.

Menurut akar kata Indo-Eropa, kemungkinan nama tersebut berasal dari albiz, meski asal-usulnya tidak diketahui, yang merupakan kata turunan dari albho, yang berarti "putih".

Kata ini menjadi populer diantara orang kulit putih hingga kini. Pada zaman modern, masih bisa ditemui keberadaannya sebagai nama panggilan dan nama keluarga, seperti : Ælfræd "Penasehat-peri" (Alfred), Ælfwine "Teman-peri" (Alvin), Ælfric "Pemerintah peri" (Eldridge), dan juga nama-nama wanita, seperti Ælfflæd "kecantikan-peri".

Nama peri juga dikaitkan dengan rambut yang saling terkait, yang dipercaya membawa ketidak-beruntungan, apabila kaitan tersebut dilepaskan.

Istilah Perancis “fai” berasal dari Bahasa latin “fatae” yang berarti wanita-wanita peri yang mengunjungi sebuah rumah tangga pada saat ada peristiwa kelahiran dan meramalkan masa depan dari si bayi, seperti yang dilakukan oleh tiga takdir (Three fates).




Kata “Peri” sebenarnya berarti “fat-erie” , seperti “state ofenchanment and that transferred fromthe object to the agent”. Peri adalah seorang “orang kerdil” yang memiliki kekuatan besar dan berwibawa, khususnya di Celtic dan daratan Irlandia.

Bagi orang-orang keturunan Irlandia, peri-peri adalah asal mula keturunan mereka, yaitu Tuatha de Danaan. Mereka lebih dikenal sebagai“Daoine Sidhe atau “Sidhe”(diucapkan dengan “Shee”) di Irlandia,“Sith” di Higlands, “Pisgies” di Cornwall, dan “elves” di Skotlandia/Inggris.

Menurut beberapa orang peneliti, istilah bahasa Inggris yang paling tepat menurut orang-orang ini dengan memperhatikan masalah kesukuan adalah “Elf”. Meskipun istilah “Elf” sering menjadi kontroversi, bagi pengarang Poortvliet dan Huygen, “Elves” adalah roh/arwah udara dari alam, yang menyukai tarian tarian gembira dan memainkan peralatan-peralatan musik senar.

Mereka juga dapat hidup di bawah tanah, di dalam/atas air, di udara, dan kebanyakan mereka mempunyai sayap. Walaupun istilah Elf umum bagi bagi orang-orang kerdil ini, istilah lainnya juga sering digunakan yaitu “sprite”, “pixie”, “nixie”, “fauns”, “brownies” ,“dwarves, “leprechauns”, dan “fairy (peri)”.

“Sprite” adalah istilah umum untuk orang kerdil seperti “pixies”, “spirit yang berarti roh-roh kayu, air, atau roh roh alam, elves dari Celtic biasa disebut “Faeries”. “Dwarf” biasa digunakan untuk menyebutkan “Dark Elves”, tetapi istilah yang paling umum disukai adalah “The Good Neighbors”.

Beberapa nama lainnya yang mereka lebih disukai : “The SeelieCourt”, “Them Ones”, “The Strangers”, “The little People”, “The Fair Folk”, “The Good Folk”, “The Forgetful Folk”, “The Hidden Folk”, “Them”, “Mother’s Blessing”, “The Lovers”, The Night Folk”, “The Little Darling”, dll.

Ada beberapa kontroversi diantara para peneliti mengenai siapakah sebenarnya Good Neighbors tersebut atau dengan kata lain, Apakah mereka itu sebenarnya? Ketika pertanyaan tersebut dibincangkan dalam suatu diskusi, kita biasanya mendapatkan berbagai macam tanggapan, tetapi kebanyakan pikiran manusia mengkonsepkannya sebagai orang “wee (kecil)” atau “little (kecil)”. 

Penggambaran Peri




Peri sering diceritakan memiliki bentuk mirip dengan manusia, seringkali juga dipercaya merupakan perwujudan roh atau jin yang menjelma sebagai perempuan cantik yang senang mengganggu. Kadang peri digambarkan memiliki telinga panjang dan lancip, dan memiliki rambut yang panjang. Peri juga seringkali digambarkan dapat berubah wujud, atau mengambil wujud wanita cantik yang tiba-tiba bisa menghilang.

Peri juga sering diidentifikasikan sebagai makhluk-makhluk mitologis. Dalam penggambarannya dalam cerita-cerita rakyat yang menggunakan istilah "peri", seringkali berbeda definisi tentang apa peri itu sebenarnya, di satu pihak nama ini seringkali dihubungkan dengan makhluk gaib, seperti siluman, namun pada lain pihak, peri digambarkan sebagai makhluk yang lebih nyata.

”Elves” dapat mengambil berbagai bentuk, sebagai orang dengan berbagai kecantikan, dewa sex, wanita tua, laki laki pincang/lumpuh yang bungkuk, kambing, sapi, babi, penyihir, ulat, kupu-kupu, kucing, batu, dedaunan, tanaman, sarang laba-laba, atau bahkan hembusan angin.

Ukuran mereka berkisar antara ukuran seekor serangga sampai ukuran yang lebih besar dari manusia. Mereka tidak stabil dan mudah berubah bentuk dalam berbagai bentuk dan alam, dan tidak bisa dibedakan antara satu dengan yang lainnya.


Terlalu banyak para ahli dongeng (folklorist) yang melakukan riset untuk meneliti fenomena ini lebih dulu, ini bukanlah kasusnya. Banyak peneliti menyatakan bahwa deskripsi atas orang kerdil dengan sayap serangga ini adalah merupakan evolusi sederhana dari pengetahuan dan adat, awalnya cerita-cerita tersebut tidak melukiskan mereka sebagai orang kecil atau kerdil, melainkan sebenarnya memiliki ukuran sama seperti manusia.

Seperti pertanyaan apakah mereka ada atau tidak, semua yang kita perlu lakukan adalah bertanya pada seorang Irlandia yang akan dengan singkat menjawab,“Saya tidak percaya pada peri, tetapi mereka ada disana “.

Peri Baik dan Jahat




Peri dapat digambarkan sebagai baik (membantu manusia) atau jahat. Peri yang digambarkan baik hati adalah peri rumah yang tinggal bersama manusia. Namun, tidak semua peri rumah digambarkan keluar pada malam hari, ada juga peri rumah yang keluar pada siang hari.

Sementara peri jahat digambarkan sebagai penyebab tersesatnya seseorang dalam perjalanannya. Peri juga seringkali digambarkan sebagai nakal (jahil dan iseng), entah kenakalan yang membawa kebaikan ataupun keburukan. Di Eropa anak kecil yang nakal dan sulit dikendalikan seringkali digambarkan sebagai "persis seperti peri kecil".
 
Tempat Tinggal




Penggambaran asal-usul peri seringkali dihubungkan dengan sejenis/ kelas makhluk gaib seperti siluman, yang seringkali berasal dari daerah-daerah pegunungan. Mereka hidup didi bawah tanah, di dalam/atas air, dan di udara.

Namun, dalam perkembangannya, peri digambarkan sebagai makhluk kecil yang dapat tidur diatas bunga, tinggal di hutan dan menjaga pohon-pohon sehingga disebut peri hutan, ataupun tinggal di dalam rumah bersama dengan manusia seperti tokoh peri rumah.
 
Dalam Legenda




Banyak orang kristen percaya, bahwa mereka adalah malaikat yang memberontak disurga dan kemudian dilempar keluar dan karena mereka tidak terlalu jahat untuk dimasukkan ke neraka, mereka dikirim untuk hidup selamanya di bumi dan itulah mengapa mereka bisa bertindak sangat baik seperti malaikat atau sebaliknya seperti iblis.

Banyak yang percaya lukisan peri-peri yang artistik dengan sayap, merupakan penggabungan dari malaikat yang dilakukan oleh orang-orang kristen. Ada pula yang memberi sebagai sebuah variasi dari orang orang kerdil dengan sayap serangga, berukuran tubuh manusia, bayangan hantu, setengah binatang dan setengah manusia, dan memiliki sifat seperti dewa.

Kepercayaan pada Good Folk tumbuh dengan subur di masa lampau ketika segalanya dikelilingi oleh roh/arwah-arwah. Pohon atau karang menurunkan nama jalan “Fred” atau “Krystal” yang merupakan bagian dari kehidupan bangsa sehari-hari. Begitu juga dengan “Good Folk”. Mereka disimbolkan dengan sebuah sebutan dan memainkan peran penting dalam kehidupan setiap orang.

Tetapi ini adalah waktu ketika setiap orang percaya pada banyak tuhan, Dewa-dewa, Roh-roh, nenek moyang, dan makhluk. Saat sekarang ini, jika seseorang menyatakan, percaya pada peri-peri mereka sering dikucilkan. “Jadi jika mereka ada, kenapa kita tidak bisa melihatnya ?” Ini adalah pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak kita setiap waktu.

Mulai dari “nature spirit (roh alam)”, senang, sedih, marah, gembira, sifat keperian, rasa dendam, muram, bersahabat, cinta, dan benci, sebagai “alam itu sendiri” (mereka mengambil berbagai bentuk berbeda sebagaimana energi-energi dari “Mother Earth”), kekeringan, badai, gempa bumi, cahaya redup, ketenangan, kedamaian, atau perusakan.

Mereka tidak dibatasi dengan dunia kita, mereka bisa meloncat antara kedua dunia dengan sedikit menggerakkan jarinya atau mengernyitkan hidungnya. Mereka memiliki keahlian sihir alami yang dapat membuat mereka secara cepat tidak terlihat dan tidak pernah bisa dilihat oleh mata manusia, kecuali atas kemauan mereka sendiri untuk bisa terlihat.

Karena kemampuan mereka itulah, manusia tidak bisa melihat mereka. Banyak latihan atau didikan yang harus dilakukan untuk mengatasi halangan membiarkan diri kita bisa melihat mereka.

Pada masa kanak-kanak pikiran dan batas pikiran belum dirusak oleh berbagai macam kelakuan/kebiasaan, sehigga anak-anak sering bisa melihat mereka, tanpa kesulitan dan akan menceritakan dongeng penglihatan mereka dengan bangga (tentu saja membuat orang tua mereka terkejut dengan teman khayalan mereka dan membuat mereka merasa bodoh untuk mempercayai hal-hal semacam itu).

Dalam lagu-lagu yang mengandung kekuatan magis jaring-jaring kehidupan dapat juga membuat kita bisa melihat mereka dengan mudah, semisal para penyair, peramal, musikus, dukun, orang yang memiliki kewaskitaan (memiliki ketajaman perasaan), dan penyelidik alam.

Zat-zat halusinasi dan ramuan obat-obatan, upacara-upacara magis, dan perubahan keadaan, juga dapat memungkinkan banyak manusia
untuk bisa melihat mereka. Suatu keyakinan meskipun syarat-syarat untuk membuka hubungan dengan mereka memiliki pertalian emosional atau “hubungan darah” dengan mereka.

Hubungan dengan mereka dianggap sangat sulit untuk dilakukan, khususnya hubungan sexual, dan keduanya dibatasi oleh berbagai macam hal-hal tabu.

Sebuah film yang sangat brilian diproduksi tahun 1993 untuk anak-anak berjudul “Fern Gully”. Film ini memberikan sebuah cerita yang detail dan menarik tentang pemisahan antara peri dan dunia manusia.




Dimana film ini membawa unsur-unsur fantasi Hollywood, animasi, kecendrungan atas patrial (garis keayahan), dan perumpamaan – ini membawa hati dan roh sejati dari kayu. Mereka dilindungidan dijaga oleh kayu. Mereka juga dilindungi oleh alam yaitu karang, daratan, laut, atau langit.

Mereka adalah Ibu alam anak-anak yang dianggap perlu untuk kita awasi. Suatu tempat disepanjang jalan dimana hubungan kita terputus. Jadi dimanakah mereka bersembunyi ?

Sementara banyak dari makhluk kerdil itu telah mengungsi dari dunia manusia, lari ke tanah para peri (disebut “Elfame”) keburukan masih terjadi di tempat itu, rumah-rumah yang ditinggalkan, puncak-puncak gunung, sungai, dan ladang-ladang terbuka. Tergantung dari tipe dan jenisnya dimana kita bisa menemukan mereka.

Nancy Arrowsmith, pengarang buku “A Field Guide to The LittlePeople” membagi elves atas tiga kategori utama :

Light Elves (perubah bentuk, pejalan/pelintas diantara empat dimensi yang diketahui, kecantikan yang cepat pudar. Orang kerdil alami yang terbaik, dan jarang terlihat).

Dark Elves (penghuni bumi, bisa berubah warna seperti bunglon bisa abu-coklat, hitam, merah, menghuni rumah menyukai sudut-sudut yang gelap, tampak pada sore atau larut malam)

Dusky Elves (banyak, terikat pada lingkungan, hidup diatur oleh hukum ruang dan waktu, mudah dikenali oleh manusia, dan biasanya terikat padapohon asal mereka, tumbuh-tumbuhan, selokan, gundukan tanah/kuburan, atau kolam).


Elves biasanya berupa makhluk tua dan membawa banyak karakteristik etnis, umumnya Eropa masa lampau, khususnya Lapps, Celt, dan Teutons. Mereka dapat diatasi oleh manusia dengan membuka rahasia zaman merekayang sebenarnya.

Elves cenderung untuk konservatif, dan tidak menyukai besi, baja, dan industrialisasi, dan menyalahkan hal ini sebagai sebab pemisah antara elves dan manusia. Mereka memandang rendah manusia yang mengikuti cara-cara baru, bahkan pada masalah tabunya menggunakan garam dan bumbu pada makanan.

Elves dianggap mempunyai lubang punggung dan tidak pernah mencari makan di dunia kita. Elf wanita mempunyai dada kendor yang panjangseperti kebanyakan binatang dan bekerja sambil memberi susu padabeberapa anaknya pada saat yang bersamaan.


Beberapa Elves mempunyai rupa seperti manusia dengan ada pengecualian pada beberapa bagian tubuhnya seperti tubuh binatang, misalnya pada kaki, telinga, kulit, atau gigi.

Jika mereka berpakaian, biasanya dengan pakaian petani atau mengenakan warna-warna sihir khusus (biasanya merah atau hijau). Mereka sangat membenci sifat materialistik.





 Terdapat berbagai macam dan tiap macam memiliki nama sendiri yang unik, berikut adalah beberapa nama peri yang pernah diketahui dalam urutan abjad dan penjelasan secara umum :

1. Asrais – kecil, lembut, peri laki-laki. Tidak bisa terkena sinar matahari langsung; selain itu mereka akan meleburkan diri kedalam kolam air.

2. Banshee – “peri wanita”; merupakan jiwa yang melekat pada keluarga-kelurga tertentu. Ketika seorang anggota keluarga mendekati ajalnya, keluarga itu akan mendengar banshee menangis. Tidak selalu menakutkan.

3. Bogles – Umumnya merupakan iblis-sifat dasarnya Goblin walaupun mereka cenderung untuk merugikan dengan cara melakukan kebohongan dan pembunuhan.

4. Brownies – Umumnya senang berada disekitar manusia dan pekarangan rumah. Bersahabat dan benar-benar membantu.

5. Dwarfs – bertubuh pendek gemuk dan kuat. Mencapai dewasa pada usia tiga tahun dan berwarna abu dan berjenggot pada usia tujuh tahun. Disebutkan bahwa mereka tidak bisa terlihat di bawah sinar matahari, sehingga untuk melihatnya harus membawa mereka ke batu. Bagaimanapun, ada ramuan dan mantera-mantera yang bisa membuat mereka tahan terhadap sinar matahari.

6. Dryads – Mereka adalah jiwa yang menghuni pohon-pohon, khususnya pohon oak. Druid menggunakan mereka sebagai sumber inspirasi.

7. Elves – Nama lain dari pasukan peri yang diketahui. Mereka dibagi lagi menjadi Seelie dan Unseelie.

8. Fir Darrig – (Fear Deang) Secara praktis merupakan badut alam yang mengerikan. Mereka bisa merubah wajahnya menjadi siapapun yang diinginkannya.

9. Gnomes – Elemen-elemen dasar bumi. Mereka hidup dibawah permukaan tanah dan menjaga harta-harta yang ada di bumi. Gnome pekerja logam yang mengagumkan, khususnya untuk pedang dan baju besi.

10. Goblins – Adalah nama yang digunakan bagi spesies peri yang buruk. Tubuhnya kecil dan jahat, dan biasanya bergerombol karena akan kehilangan kemampuannya jika bertindak sendirian. Mereka biasanya dikendalikan oleh sebuah Mage untuk maksus-maksud jahat.

11. Gwragged Annwn – (Gwageth anoon) merupakan peri air, yang kadang-kadang mengambil manusia pria untuk dijadikan suami-suaminya.

12. Gwyllion – Merupakan hantu air scotlandia. Mereka sering tampak sebagai laki-laki berambut atau hantu wanita menyeramkan yang mencegat dan menyesatkan para pejalan malam hari di jalan-jalan pegunungan. Peri gunung senang duduk di atas batu pada salah satu sisi dari jalur pegunungan dan diam-diam mengawasi orang-orang yang menlintas.

13. HobGoblins – Biasanya merupakan nama untuk makhluk kecil aneh namun bersahabat biasa kita sebut kurcaci.

14. Knockers (Buccas) – Ruh daerah pertambangan yang bersahabat dengan para penambang. Mereka mengetuk lapisan bijih yang banyak kandungan logamnya.

15. Leprechauns – Sangat lihai dan licik dan dapat menghilang dalam satu kejapan mata. Mereka terutama sekali sangat mencintai, dan aktif pada hari-hari Saint Patrick, tetapi hari apapun juga baik bagi mereka.

16. Mer-People-Mermaid – Mereka tinggal didalam air, tetapi mereka mirip manusia dari pinggang ke atas dan memiliki ekor seperti ikan. Mereka sangat menarik sekali sehingga memikat nelayan-nelayan menuju kematiannya. Disebut juga Murdhuacha (muroo-cha) atau Merrows.

17. Pixies – Sering berwujud landak. Mereka peri yang jahat yang senang mempermainkan manusia dan bangsa peri lainnya. Mereka juga senang mencuri kuda untuk ditunggangi.

18. Phouka – Bisa terlihat dalam berbagai bentuk binatang dan biasanya berbahaya.

19. Redcap – Salah satu iblis yang terkenal dari old Border Goblins . Dia tinggal di reruntuhan menara atau kastil-kastil, terutama yang memiliki sejarah kejahatan. Dia mewarnai topinya dalam darah manusia.

20. Shefro – Peri laki-laki yang mengenakan jubah hijau dan topi merah.

21. Sidhe (shee) – Nama untuk peri-peri yang tinggal di bawah permukaan tanah. Sebuah gundukan kuburan tua atau bukit kecil yang mempunyai pintu menuju kerajaan peri bawah tanah yang indah.

22. Sluagh – Ruh penasaran yang kematiannya tak termaafkan, atau para penyembah berhala. Merupakan lawan yang hebat bagi peri dataran tinggi. Spriggans – Diceritakan berwajah jelek, aneh dan kerdil dalam dunia alami mereka, tetapi dapat merubah bentuk dalam ukuran raksasa. Spriggans merupakan gerombolan penjahat yang keji, ahli dalam mencuri, perusak yang cekatan dan membahayakan. Mereka mampu merampok rumah-rumah manusia, menculik anak-anak (dan meninggalkan seorang bayi Spriggan yang menjijikkan sebagai gantinya).

23. Trolls – Tidak suka terkena sinar matahari. Mereka sering melakukan tarian bagian potongan telinga yang aneh yang disebut ‘Henking’.

24. Trows – Sama dengan Trolls dan menyukai mereka, anti terhadap sinar matahari. Mereka juga melakukan tarian ‘Henking’.

25. Urisk – Merupakan peri terpencil yang sering mendiami kolam-kolam sepi. Dia akan sering menampakkan diri pada rombongan manusia namun kemunculan yang aneh dan menyeramkan merupakan cara yang dilakukannya.

26. Water Fairies – Adalah penyedia makanan bagi tanaman-tanaman dan pengambil kehidupan . Mereka mengkombinasikan kecantikan dengan penghianatan dan kematian. Mereka bisa menjadi teman atau lawan.

Sumber : Wikipedia©, misteridunia.wordpress.com, berbagai sumber lainnya 

Selasa, 28 Juni 2011

Sinopsis City Hunter Korean Drama | Korea

Sinopsis City Hunter Korean Drama
 
 Korean Drama masih mendapat perhatian yang lebih dari masyarakat indonesia hari ini, lihat saja penggemar korean drama semakin hari semakin banyak, belum lagi kalau lihat dalam hal musik dan band sudah bermunculan boyband dan girlsband baru di dalam negri. Salah satu yang digemari dalam korean drama adalah City Hunter, selain itu ada juga Naughty Kiss Korean Drama, untuk sinopsis City Hunter adalah sebagai berikut :

City Hunter "adalah naskah asli berdasarkan novel terkenal di dunia oleh Tsukasa Hojo Jepang. Karena menjadi publik bahwa Korea akan menjadi remake pertama cerita ini menjadi sebuah drama, 'City Hunter' telah menerima perhatian dunia. 'City Hunter' telah beralih pengaturan dari Tokyo ke Seoul 1980 2011, dan sesuai dengan struktur cerita asli, protagonis menjadi pemburu kota dan karakternya berkembang saat menyelesaikan kasus memuaskan.

Lee Yoon Sung (Lee Min Ho) bekerja di Tim Jaringan Nasional Gedung Blue Komunikasi dan menerima Ph.D di MIT Kim Na Na (Park Min Young), seorang atlet judo mantan yang bekerja sebagai pengawal untuk tempat tinggal Presiden, Blue House. Kim Na Na akhirnya akan terlibat dalam cinta segitiga dengan Lee Yoon Sung dan Lee Joon Hyuk jaksa (Kim Young Joo). Drama juga menandai debut Goo Ha Ra akting dan dia akan memainkan peran putri Presiden, Choi Da Hye.

Mau tau juga Sinopsis Dong Yi Korean Drama silahkan saja kunjungi halaman tersebut, Korean drama memang baru sedikit yang ditayangkan di televisi dalam negeri akan tetapi infonya sudah menyebar luas di internet jad untuk menonton korean drama ga perlu nunggu lama untuk bisa mendapatkan nya cukup dengan download saja.

Berita Terbaru sekali lagi berusaha untuk memberikan info yang sekiranya bisa menambah wawasan kita tentang korean drama walaupun isinya cuman sedikit semoga anda senang membaca disini dapatkan info lainnya di halaman lain, terima kasih.

Sabtu, 25 Juni 2011

Tips Mengenali Komedo Dan Membasminya

Wah ,membasmi, kok kesannya kek teroris ajah yak :lol: tapi komedo neh ngeselin juga lho, apalagi bagi para cewek, iye gag? hayooo ngakuuuuu…. berikut sedikit tips untuk mengenali apa itu komedo dan bagaimana  cara ngilanginnya…….
Komedo adalah kotoran penyumbat pori-pori. Kotoran yang  mengumpul ini berbentuk kecil, berwarna hitam atau putih. Komedo muncul akibat terjadinya penumpukan minyak berlebih (sebum), serta sel kulit mati.
Apa penyebab terjadinya komedo?
 Kulit wajah tidak terjaga kebersihannya
 Menumpuknya sel kulit mati
 Sekresi berlebih
 Penyumbatan pori-pori karena makeup dan kotoran
 Polusi, kelembaban udara, terutama udara panas

Ada berbagai jenis komedo. Yaitu :
A. Komedo Tebuka (Black Head)
Merupakan kumpulan massa sebum yang tampak seperti pori-pori yang membesar dan menghitam pada permukaan wajah dan tidak tertutup epitel
kulit, sehingga mudah dikeluarkan. Komedo ini berwarna kehitaman karena teroksidasi oleh udara.
B. Komedo Tertutup (White Head)
Merupakan gumpalan sebum yang terjadi di bawah permukaan kulit ari yang tersumbat kotoran dan lemak. Permukaanya tertutup oleh epitel kulit, sehingga sulit dikeluarkan. Biasanya, komedo muncul di area T (dahi, hidung, dan dagu), juga di bawah mata dan pipi. Komedo ini tampak putih kekuningan seperti benjolan kecil-kecil di bawah kulit. Jangan menghilangkan komedo dengan cara memencetnya, karena malah akan merangsangnya menjadi jerawat bernanah yang akan memperparah kondisi wajah, bahkan bisa menyebabkan infeksi.

Untuk mengatasi komedo, ada beberapa cara yang bisa dicoba :
1. Bersihkan wajah dari kotoran dan tata rias dengan pembersih wajah pada pagi dan malam hari sebelum tidur. Anda bisa mencoba pembersih yang mengandung ekstrak pinang sesuai jenis kulit yang bermanfaat melembapkan, mencerahkan, melembutkan dan menjaga elastisitas kulit. Beri toleransi waktu sebulan untuk mengetes efektivitas pembersih yang Anda gunakan.
2. Cuci wajah dengan sabun wajah yang disesuaikan dengan jenis kulit. Kulit normal, kulit kering atau kulit berminyak.
3. Segarkan wajah dengan penyegar wajah yang mengandung ekstrak pinang untuk mengecilkan pori- pori, menambah kelembutan dan kelembapan kulit. Pilih yang sesuai jenis kulit.
4. Oleskan pelembap sebelum bepergian untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari, merawat kelembutan dan kelembapan kulit wajah. Pilih pelembab yang cocok. Bagi kulit normal dan berminyak, gunakan pelembab oil free.
5. Pada malam hari, gunakan krem malam untuk menambah nutrisi, mencegah dan mengurangi kerut pada kulit wajah. Ulaskan secara tipis dan merata pada kulit wajah.
6. Batasi mengonsumsi cokelat, susu cokelat, durian, kacang tanah, telur, kacang mete, keju, alpukat, mangga matang, kerang, krim bubuk, segala jenis susu (full cream, low atau non fat), gorengan, santan, dan daging berlemak.
7. Hidup sehat dan cukup gizi. Cukup tidur dan istirahat, hindari stres. Hal ini mungkin terdengar klise, namun coba terapkan hal kebiasaan ini, dan lihat hasilnya.
8. Jika tak sabar dan ingin segera menghilangkannya, pergi saja ke dokter kulit. Biasanya, dokter akan menganjurkan untuk facial dan memberikan obat
tertentu. Jika komedonya sudah sangat banyak, dokter akan menggunakan bantuan teknologi laser.
Setiap Seminggu Sekali:
1. Bersihkan wajah dengan pembersih dan cuci dengan sabun yang sesuai jenis kulit
2. Gunakan Krem penghalus wajah sesuai jenis kulit. Usapkan sesuai rotasi pada daerah kulit kasar dan berkomedo. Lakukan 2 menit lalu bilas dengan air
3. Bila kulit Anda kering, pijat wajah perlahan dengan krem urut yang mengandung minyak zaitun dan vitamin A. Berfungsi untuk menjaga dan merawat vitalitas kulit wajah. Lakukan selama 10-15 menit. Bisa dilakukan pada bagian tubuh lain.
4. Gunakan krem masker yang mengandung ekstrak sari jeruk nipis yang bermanfaat mengurangi lemak, mengencangkan dan menghaluskan kulit. Oleskan ke seluruh wajah, kecuali lingkar mata, bibir dan lubang hidung
5. Setelah kering, bilas dengan air hangat atau dingin dan angkat masker dengan menggunakan spon masker.

Atau gunakan cara di bawah ini nich... :D

1. Putih telur
Ambil sedikit putih telur, tempatkan di wadah, kocok hingga berbusa. Oleskan di sekitar hidung atau bagian wajah yang berkomedo. Tutup dengan tisu. Biarkan hingga benar-benar kering. Lepaskan tisu secara perlahan. Di bagian dalam tisu, akan terlihat bintik-bintik komedo yang terangkat.

 
2. Madu hangat
Letakkan madu pada sendok makan, panaskan bagian bawah sendok dengan korek api. Bila madu terasa cukup hangat. Oleskan madu pada seluruh hidung. Diamkan sampai mengering, kira-kira selama 15 menit. Lalu gosoklah hidung, sampai madu terkelupas. Kemudian bilas wajah dengan air hangat.

3. Daun kemangi
- Tumbuk daun kemangi hingga halus.
- Oleskan sebagai masker di bagian wajah yang berkomedo. Diamkan selama 15-20 menit.
- Bersihkan masker kemangi. Bilas dengan air dingin.

hanya itu tuch yg aku tau :D   selamat mencoba... semoga berhasil...!!!!!!!

Kamis, 23 Juni 2011

Cerpen Horor


1. Digoda Si Cantik Penunggu Perempatan

Lima belas tahun yang lalu, tatkala aku hendak pulang kuliah dari lokasi kampus yang berada di kawasan Sampangan, Semarang seringkali aku melakukan kegiatan rutin, yakni mampir dulu untuk sekedar mencari hiburan.
Waktu itu, waktunya agak malam dikit, kebetulan ada kuliah umum sehingga rada lama selesainya. Kebetulan malam itu film di bioskop di kawasan Metro cukup mengundang filmnya. Akhirnya lepas kuliah yang satu, yang satu ke perkuliahan lainnya maksudnya nonton bioskop.
Pertunjukan dimulai jam 10.00 malam, dan film yang diutar cukup menegangkan. Sekitar 100 menit jantung ini dibuat ngap-ngap’an menikmati adegan film. Kelar nonton, buru-buru ngejar omprengan alias angkutan umum pengganti di waktu malam.
Saat itu, aku menunggu omprengan di depan perempatan Peterangan yang cukup
lenggang karena udah hampir jam 12 malam. Cuma beberapa orang yang berseliweran, tampak juga mobil-mobil yang biasa lalu-lalang cukup padat, malam itu hanya ada beberapa saja yang melintas.
Pikiran sudah melayang entah kemana bersamaan asap rokok yang mengepul dari mulut. Beberapa menit berselang ada suara halus menegurku dari belakang, cukup mengagetkan memang. Tapi di satu sisi seperti percaya gak percaya ternyata dia wanita muda putih dan cantik. Lalu kita memulai percakapan dengan beberapa pertanyaan,
“Mau kemana mas,” tanya lembut
“Karangayu,” jawabku sopan banget deh
“Kamu sendiri kemana mbak, ” tanyaku kemudian.
“Tanjungmas, mau nganter ” tawarnya penuh mempesona
“Kenapa nggak!”
Nggak lama kemudian, kami menuju angkutan tujuan ke Tanjungmas, aneh tiba-tiba saja kendaraan itu melaju, meskipun tidak ada penumpang lain, tapi aku nggak perduli yang ada hanya kebanggaan yang luar biasa, ternyata orang seperti aku bisa juga berkenalan dengan wanita cantik seperti dia.
Anehnya, hanya dalam hitungan menit, kami sampai di pintu pelabuhan Tanjungmas. Sampailah kami berdua kesuatu tempat, dimana di sana ada gardu listrik yang besar dan jalan masuk ke sebuah perkampungan yang sunyi, kamipun akhirnya tiba di rumah si cantik itu.
Tiba di rumah, aku disuguhi beberapa potong kue dan air minum, tapi semuanya tak kuperdulikan karena mata, tangan dan tatapan ini tak mau lepas darinya. Seperti tersadar aku beristighfar. Lantas aku segera pamit pulang, tapi si wanita cantik itu menahanku dengan keras.
Tapi aku tak mau kalah, dengan berbagai cara aku harus segera meninggalkan rumah itu. Terus-menerus mulutku berkomat kamit mengucapkan Asma Allah. Namun saat
pulang aku menjadi kebingungan. Jalan yang tadi ternyata areal pertambakan dan semak belukar. Meski panik, aku terus beristighfar, Alhamdulillah ada suara adzan, dan tidak lama kemudian aku melihat lampu jalanan di seberang yang menandakan menuju jalan pulang. Alhamdulillah berkat suara adzan aku selamat dari sergapan hantu wanita tersebut.

2. Menginjak Hantu Kepala dekat Jembatan 

Sebenarnya pengalamanku ini sudah lama banget, kira-kira pertengahan tahun 2003. Tapi apabila saya teringat masalah ini saya malah jadi takut sendiri terkadang untuk pergi ke toilet pun saya jadi takut.
Waktu itu saya sedang mengikuti perkemahan di Kopeng, Salatiga. Saya dan teman-teman yang ikut adalah kontingen pramuka asal Kota Semarang. Pada suatu malam, saya dan teman-teman maen-maen gitar. Biasalah namanya juga anak muda. Kalau siang tidur, malamnya maen-maen. Dasar kelelawar!
Setelah siang harinya berlatih, malamnya kami lewatkan bersama dengan bermain gitar, bernyanyi, bakar ikan dan ada juga yang dipojok-pojok berpacaran, tapi jangan salah mereka hanya berbicara doang. Gak lebih!
Setelah capek bermain gitar, kami berencana pergi ke warung terdekat untuk membeli makanan atau apa gitu. Nah ketika inilah hal itu terjadi. Saat itu waktu sudah jam 23.00 menjelang tengah malam.
Kebetulan kalau pergi ke warung,kami harus melewati jembatan yang sama sekali gak ada penerangan. Ketika melewati jembatan itu, awalnya kami merasa biasa saja. Tapi lama-kelamaan karena kami hanya beberapa orang, mulai muncul rasa ketakutan aneh.
Ketika rasa takut itu memuncak, salah seorang teman saya tanpa sengaja menginjak sebuah benda bulat berambut yang setelah kami lihat secara dekat ternyata…..kepala orang!!
Kami langsung lari pontang-panting gak jelas gitu karena ketakutan yang sangat. Keesokan harinya barulah kami dapat cerita dari penduduk dekat situ bahwa di daerah itu memang sudah sering ada kejadian menyeramkan seperti itu karena dulu-dulunya ada orang yang mati mengenaskan di daerah itu. Maklum daerahnya memang sepi penduduk, serta hanya ada hutan belantara.

3. Akibat Dendam Demit Penunggu Pekarangan
Kejadian ini dialami keluarga Rohman (31) warga Sampangan Semarang. Gara-gara membuang air panas sembarangan anak Rohman tertimpa bencana. Begitu air seember dibuang ke pekarangan belakang rumah, mendadak anak laki satu-satunya yang masih berumur 5 tahun menjerit-jerit kelojotan.
Rohman menyaksikan keganjilan itu tidak habis pikir. Dedy, anak laki-lakinya itu meronta-ronta kepanasan. Padahal, sedikit pun tidak terlihat bekas luka mendera di tubuhnya. Dari sore hingga esok harinya, tangisnya tidak pernah berhenti. Tentu bikin kelimpungan Rohman dan istrinya. Berbagai bujuk rayu dilakukan, tapi semuanya seperti sia-sia. Bahkan, pagi itu kondisi Dedy makin mememburuk.
Kejadian ini dialami, sore itu ketika saat magrib tiba, Rohman membuang air panas bekas rebusan jagung di belakang rumahnya. Usai membuang di pekarangan yang tidak dirawat hingga tumbuh semak-semak liar itu, ia pun berangkat ke masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya. Magrib itu Rohman melakukan salat berjamaah.
Namun, begitu dia turun dari masjid beberapa tetangga menjemputnya. Dia mendapatkan berita tidak baik. Anaknya tanpa sebab yang pasti tiba-tiba meronta tidak karuan. Persis seperti cacing yang kepanasan. “Aduh..panas…panaaassssssss…,” teriak anaknya itu. mendapat penderitaan si anak, ia lantas memanggil beberapa keluarganya untuk ikut menentramkan Dedy.
Tapi, lagi-lagi upaya yang ditempuh tidak membuahkan hasil. Sampai pagi hari segala upaya untuk menenangkan Dedy tidak ada hasil. Baru siang harinya ada kerabat yang mengusulkan agar dicarikan pengobatan alternatif ke orang pintar. Melihat kejadiannya yang tanpa sebab, keluarga Rohman percaya jika penyakit Dedy tidak wajar.
Dugaan itu ternyata benar. Paranormal yang didatangi Rohman mengatakan, jika anak balitanya mendapat penyakit akibat amarah dedemit. Konon, saat Rohman membuang air panas di semak-semak belakang rumah, ada makhluk halus yang sedang bermain-main. Akibatnya, sekujur tubuh dedemit melepuh dan kelojotan tidak karuan. Sama persis seperti yang dialami Dedy.
Sakit akibat pembalasan si demit ternyata tidak juga dilepas, sebelum Rohman menyadari kekhilafannya dan meminta maaf pada lelembut yang tinggal di belakang rumahnya itu. “Iya Ki… saya memang salah. Air panas itu seharusnya saya buang ke kamar mandi. Bukan di tempat sembarangan. Saya sanggup meminta maaf,” ujar Rohman mengakui kesalahannya pada orang pintar itu.
Meski Rohman bersedia meminta maaf tapi pernyataan dia tidak cuma diungkapkan lewat batin dan kata-kata. Berdasarkan hasil interaksi orang pinter dan si demit, ungkapan minta maaf itu harus dibarengi dengan pemberian sesaji yang diletakan di belakang rumahnya. Oleh si Mbah Dukun itu diputuskan sesaji yang diminta demit akan diberikan asalkan tidak berupa tumbal nyawa manusia.
Sesuai dengan permintaan yang diminta, Rohman menyediakan sesaji berupa kembang telon, bakaran menyan, telur ayam kampung, dan umbarambe lainnya. Ternyata benar, setelah seluruh prosesi permintaan maaf sudah dipenuhi, tidak lebih 5 menit penyakit yang diderita Dedy tiba-tiba hilang dengan sendirinya.
Selebihnya Rohman kepada demit minta agar tidak menggunakan perkarangan sebagai tempat tinggal. Untung saja si demit cukup baik hati, di dengan serta merta mau meninggalkan pekarangan rumah Rohman asalkan, semak belukar yang tumbuh liar di pekarangan itu dibersihkan. Kata si demit, tempat yang tidak terawat dan banyak semak belukar cukup menggiurkan dirinya untuk mendiaminya.
Sadar dengan kesalahan yang nyaris membuat celaka anak semata wayangnya, ingatan Rohman ketika itu langsung tertuju pada petuah-petuah yang pernah dia terima dari orang tua dulu. Kakek dan nenek Rohman dulu, selalu mengingatkan jangan sembarang membuang sesuatu pada saat magrib. Kabarnya pada waktu menjelang malam itu, para dedemit pada keluar dari sarangnya untuk mencari makan.
Nah, sepertinya si demit penunggu pekarangan belakang rumah Rohman bermaksud keluar sarang untuk mencari makan. Sialnya, bukan makanan empuk yang bisa dia santap, melainkan air panas yang mengguyur sekujur tubuhnya yang mungil. Karena merasa kepanasan dan bercampur jengkel, dia murka dengan langsung menurunkan kutukan pada anak Rohman.
 
4. Jatuh Cinta pada Arwah Penasaran 

Cinta memang buta. Sampai-sampai tidak tahu jika pasangan yang diajaknya bercinta itu adalah arwah yang mati penasaran. Cerita ini dialami seorang pemuda yang tinggal di Klaten, dia menjalani percintaan dengan seorang gadis yang bertahi lalat di pipi kiri.
Gadis yang sekarang ada dalam bayangannya itu mengaku bernama Riana, tinggal tidak jauh dari rumah Deny yang baru. Cerita ini sendiri dialami ketika Deny bersama keluarganya pindah ke rumah yang baru, jaraknya sekitar 25 km dari arah Klaten.
Karena ada tugas baru di sebuah kecamatan, keluarga besar mereka terpaksa pindah di sebuah desa yang cukup terpencil. Semula Deny merasa kesepian, tidak ada teman yang bisa diajak berbincang. Di lingkungan barunya dia masih merasa asing.
Sampai suatu malam sewaktu datang dari kota, Deny melihat seorang gadis yang tampaknya kemalaman. Dia berdiri sendirian di pinggir jalan, tidak jauh dari desanya. Setelah dipapas dengan sepeda motor yang dikendarainya, gadis itu mengaku berasal dari desa yang sama dengan Deny.
Karena tidak keberatan pulang bersama-sama, mereka berdua akhirnya berboncengan. Sepanjang perjalanan keduanya saling bertanya tentang asal-usul masing-masing, terutama alamat dan rumahnya. Hanya saja, Riana tidak begitu jelas memberikan alamat rumahnya, dia bilang tidak jauh dari rumah Deny.
Sewaktu keduanya berpisah di sebuah gang yang tidak seberapa lebar, dalam batin Deny mengagumi kecantikan Riana. Apalagi, setelah diteliti secara seksama, dia malah terkesima menyaksikan tahi lalat kecil bertengger di pipi kirinya. “Ah, sungguh luar biasa manisnya gadis licah ini,” pikir Deny.
Diam-diam dalam hati Deny menanam harapan cintanya pada Riana. Dia benar-benar telah jatuh cinta ! Hingga suatu malam keduanya bertemu lagi di sebuah poskampling. Kesempatan itu tidak sedikitpun diluangkan Deny untuk dapat mengungkap isi hati Riana. Sampai satu penuturan sulit dipercaya meluncur dari bibir Riana.
“Aku sejak bertemu sebenarnya ingin mengatakan kalau sudah kenal sejak mas Deny datang ke desa ini. Cuma aku enggak berani aja untuk mendekati mas,” tuturnya dengan manja. Penuturan itu sebenarnya membuat Deny bingung, karena merasa belum pernah mengenal Riana. Tapi bagaimana dia bisa mengenalnya lebih dulu?
“Ah, biarin aja. Mungkin dia sudah lama mengidolakan saya,” batin Deny jadi ‘gede rumangsa’. Tak terasa malam semakin larut, Riana buru-buru meminta untuk diantar pulang. Deny sendiri jadi kebingungan sebab belum pernah diberitahu alamat rumahnya. Riana selalu bilang dekat rumah Deny. Tapi sebelah mana ?
“Itu lho yang dekat dengan rumah sebelah mas. Pokoknya disekitar situ. Nanti mas nganternya sampai rumah sebelah saja ya,” ujar Riana.
Tapi Maya hanya tersenyum saja melihat aku kebingungan dengan tingkahnya hari ini, dan yang lebih membingungkan lagi ketika aku sadar ternyata selama ini aku belum pernah tau di mana Maya tinggal. Yang aku tau Maya tinggal 100 meter dari sekolahku, entah mengapa jika aku bertanya dan ingin ke rumahnya, Maya selalu menolak dan langsung mengalihkan pembicaraan. Kalo sudah begitu aku cuma bisa diam dan tak bisa berkata apa-apa lagi.
Suatu hari pamanku datang dan semenjak itu aku tau siapa Maya sebenarnya. Pagi itu paman datang dengan membawa suatu barang yang entah kami sekeluarga tidak mengetahui apa maksud semua itu. Tak berapa lama paman berbincang-bincang dengan ayah dan ibu di teras depan. Entah apa yang dibicarakan dan aku mungkin tak terlalu ambil pusing, sampai tiba-tiba aku dipanggil bik Sumi, katanya aku dipanggil ayah dan ibuku.
Setelah aku mendekat, entah bagaimana tiba-tiba aku melihat ibu sedang menangis dan ayah terlihat pucat sekali, ketika itu aku juga melihat paman memandangku dengan pandangan yang tajam sekali. Semua itu membuat aku semakin bingung saja dan ketika aku bertanya apa yang terjadi, malahan ibu semakin menangis dan menangis, membuat aku semakin tak mengerti. Sampai pamanku akhirnya mengatakan sesuatu yang diluar masuk di akal sehat, “Ron, apakah kamu akhir-akhir ini merasakan hal yang aneh dan menyeramkan ?” ditanya seperti itu aku makin bingung.
“Paman bertanya apa? Tidak, aku tidak pernah merasakan apa yang paman katakana tadi ?” aku lihat paman sedikit pucat dan entah mengapa tiba-tiba paman membaca suatu ayat Al-Quran yang entah surat apa, semua itu membuat aku jadi bertanya-tanya. Setelah selesai paman berkata “Ron, apa kamu kenal dengan gadis yang bernama Maya ?” tersentak aku dibuatnya, mengapa paman kenal dengan Maya dan bagaima paman mengenalnya. Mungkin paman tau apa yang aku pikirkan, dan langsung menjelaskan mengapa paman kenal dengan maya.
Ternyata Maya adalah anak dari pembantu paman yang meninggal 8 tahun yang lalu karena bunuh diri dengan menggantung dirinya sendiri di pohon mangga di depan rumahku. Bagai disambar petir aku menolak mengakuinya, mungkin saja Maya yang paman maksud bukan Maya yang aku cintai selama ini. Tapi setelah paman menyebutkan ciri-cirinya, maka baru aku percaya, memang Maya itu yang telah lama aku cintai dan menjadi pacarku selama ini.
Kemudian paman memberikan aku sebuah tulisan Arab yang entah apa maksudnya dan artinya, tapi karena ibu yang menyuruh aku menerimanya maka aku terima. Entah mengapa aku jadi takut untuk bertemu Maya lagi, dan aku baru sadar dengan tingkah aneh yang dilakukan Maya kemarin malam.
Semenjak aku menyimpan kertas pemberian paman, Maya tak pernah datang dan aku juga tak pernah melihatnya lagi, entah dia sudah menghilang atau takut, sampai suatu hari aku menerima sepucuk surat dengan tidak disertai nama pada amplopnya.
Setelah membaca surat dari maya itu aku tak sadarkan diri, entah aku harus bagaimana apakah aku harus sedih atau senang… aku tak tahu…

5. Dipergoki Hantu Penunggu Stasiun
Kejadian ini dialami Lilis sekitar tahun 2001. Saat mana musim buah rambutan sedang melimpah ruah. Lilis rupanya salah satu penggemar berat buah-buahan yang hanya berbuah dalam satu musim ini. Nah, karena kepincut dengan buah berambut ini, sampai-sampai dia mengalami kejadian menyeramkan ini. Pada tengah malam ia ditemui gerombolan orang aneh yang berjalan beriringan.
Seperti dituturkan Lilis dalam kisahnya, saat dia kemecer ingin menikmati segar buah rambutan, pada tengah malampun tidak bakalan membuatnya surut menikmati. Ia sudah berulang kali membeli pada tengah malam, karena menunggu sampai suaminya yang bertugas sebagai satpam pulang kerja.
Seperti malam itu, ia berdua bersama suaminya berniat untuk membeli buah rambutan di daerah pinggiran kota. Tempat yang dituju adalah sebuah sentra bongkar muat buah rambutan. Jarak tempuh dari rumahnya lumayan jauh.
Namun karena sudah niatnya, Lilis tetap berangkat juga dengan pertimbangan di situ bisa memilih buah yang masih segar dan agak murah. Malam itu selepas suaminya kerja, jam menunjukkan pukul 20.00. Belum terlalu larut memang.
Keduanya berboncengan naik sepeda motor, sekalian ingin mencari angin. Setelah memilih-milih buah rambutan keduanya bermaksud segera pulang. Tanpa terasa hujan mulai turun rintik-rintik. Sementara keduanya tidak membawa mantel. Karena takut kehujanan dan masuk angin, akhirnya memilih tempat untuk berteduh.
Sampai gerimis berhentik waktu tak terasa telah mendekati tengah malam. Ketika dilirik jarum kecil jam tangannya menunjuk angka 12 (tengah malam, red) kurang dikit. Karena takut terlalu lama di jalan, akhirnya diputuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan.
Tak terasa perjalanan mulai memasuki daerah perbatasan. Jalan nampak sepi dan lampu disekitar padam.
Di depan tampak ada truk yang mogok. Motor terus berjalan sampai hampir mendekati truk yang mogok tepat di depan stasiun itu. Ketika hampir mendekati kira-kira berjarak 1 meter, Lilis dan suaminya sempat tak percaya menyaksikan rombongan orang yang berjalan menyeberang jalan dengan bergandengan.
Jumlahnya ada puluhan. Anehnya, wajah mereka semuanya pucat pasi, tanpa ekspresi. Kemunculan rombongan itu sampai-sampai membuat suaminya meminggirkan laju motor agar tidak menabrak orang-orang tersebut.
Sambil terus jalan Lilis iseng-iseng menoleh ke belakang. Anehnya lagi, rombongan orang tersebut tak nampak sama sekali. Dia coba tanyakan pada suaminya, ternyata suaminya juga tidak melihatnya tampak di kaca spion.
Karena masih penasaran akhirnya Lilis minta kepada suaminya agar menanyakan kejadian tadi pada seorang tukang becak yang kebetulan mangkal di dekat stasiun. Ketika kemunculan manusia aneh itu ditanyakan, jabawan yang didapat justru membuatnya terhenyak.
“Oh… rombongan orang-orang itu tho. Tidak perlu takut, mereka itu memang sering muncul di dekat stasiun. Mereka itu memedi penunggu stasiun, mungkin saja para korban kecelakaan KA yang meninggal beberapa tahun lalu. Tidak usah dipikirkan, mereka tidak pernah mengganggu,” tutur tukang becak itu.
Mak blek! Jantung Lilis nyari saja copot mendengar penuturan itu. Maklum seumur-umurnya belum pernah menyaksikan penampakkan makhluk halus. Tahu itu Lilis segera mengajak suaminya cepat-cepat melanjutkan perjalanan. Tak terasa bulu kuduknya merinding.
Sampai di rumah ia masih belum percaya dengan pemandangan itu. Tapi kata suaminya yang mengerti tentang ‘dunia lain’ ini mengatakan jika rombongan yang dilihatnya tadi memang bukan manusia, melainkan makhluk halus yang gentayangan. Hanya itu saja yang dikatakan suaminya.
Atas kejadian yang baru dialami, Lilis diam-diam mengaku bersyukur karena baru tahu itu hantu setelah penampakkan itu tidak terlihat. Kalau ngerti saat berpapasan mungkin saja dia sudah pingsan duluan.

6. Ketika Jin Penunggu Pohon Terusik
Kejadian ini dialami Ramli sekitar empat tahun lalu. Ketika dia masih tercatat sebagai mahasiswa Undip Semarang. Tepatnya, ketika menikmati masa liburan semesteran yang lumayan panjang. Masa liburan benar-benar diluangkan untuk rilek setelah 6 bulan bergelut dengan bangku kuliah.
Ramli, Andri, Rachmad, dan Ridho empat sekawan yang di lingkungan kampus tergolong mahasiswa paling ulet belajar. Maka mendapatkan liburan seminggu tida dilepas begitu saja. Acara mengisi liburan pun dirancang demikian matang. Sampai-sampai rencana untuk bertandang di rumah Andri yang berada di Bandungan dibatalkan. Kemana mereka mengisi liburan?
Berempat akhirnya menyepakati berlibur di rumah Ridho yang terletak di Purwantoro, Wonogiri. Agak terpencil memang, tapi mereka justru ingin menikmati keterpencilan itu sembari lebih dekat dengan alam pedesaan. Rumah Ridho meski masih harus menempuh perjalanan setapak sejauh 1 km bagi mereka tidak masalah.
Singkat cerita, mereka berempat berangkat dari Semarang sekitar pukul 12.35 WIB. Tiba di kota Wonogiri sekitar 16.00 WIB. Dilanjutkan dengan naik angkudes (angkutan pedesaan) menuju ke Kecamatan Purwantoro. Sampai kemudian Ridho meminta sopir angkudes berhenti di suatu tempat. Ridho mengajak mereka turun di dekat persawahan itu karena sudah sampai pada jalan setapak menuju ke rumahnya.
Perjalanan masih cukup jauh, agar lebih cepat mencapai rumah Ridho petang itu juga mereka mengadakan long march. Sampai selepas magrib mereka baru tiba di rumah Ridho. Namun karena rumahnya sempit diahlihkan bermalam di rumah paman Ridho. Baru pada keesokan harinya setelah bangun pagi Ramli pandangan terpaku pada sebuah pondok kosong yang dinding-dindingnya terbuat dari kayu.
Letaknya menyendiri diantara rumah-rumah yang bertebaran di dusun berada di pinggiran bukit itu. Lokasi pondok kosong itu agak menonjol, berada di dataran agak tinggi. Ketika Ramli menawarkan teman-temannya untuk menginap di pondok kosong itu mereka tidak keberatan. Pasalnya, pada malam liburan keempat sekawan ini sering meluangkan waktu main gitar dan menyanyi-nyanyi sambil membakar jagung.
“Terserah kalian kalau mau tinggal di rumah kosong itu. Rumah itu punyaan paman, dulu ditempati pekerja kebun paman tapi terus pindah karena tidak kerasan,” ujar paman Ridho. Pondok kosong itu lumayan luas dengan dua buah kamar dan dapur yang masih tradisional. Mereka terus bercanda tawa dan merencanakan seabreg kegiatan buat besok termasuk pergi ke kali alami yang mengalir dari atas bukit.
Sampai malam tiba. Setelah selesai menghabiskan makan malam, jagung bakar mereka berkumpul di ruang tengah dan santai-santai sampai bermain gitar. Makin lama nyanyian yang diperdendangkan semakin mendayu hingga akhirnya satu per satu tertidur. Hanya Ramli dan Andri yang belum tidur. Masih terus bercengkerama dengan pelan, dan tidak lagi diiringi denting gitar.
Keduanya membicarakan persoalan seputar perjalanan politik dalam negeri. Tiba-tiba Ramli yang setadi tadi terlihat termenung mendengar suara ranjang kamar depan yang kosong seperti dibebani oleh sesuatu. Serta merta dia enur menoleh ke arah kamar tanpa pintu itu. Ia terpaku melihat sesosok bayangan yang duduk di ranjang terbuat dari papan tersebut.
Bayangan tembus pandang yang menyerupai sosok manusia duduk seorang diri. Ahh.., apa benar malam-malam begini ada orang masuk ke pondok ini, pikir Ramli. Nafas yang dihembusnya tiba-tiba seperti tercekik, mendapati sosok itu melihat ke arahnya “Kkrekkk….” bayangan itu lalu bergerak turun disertai dengan suara pijakan seperti benda berat pada lantai yang terbuat dari papan.
Bayangan itu seperti menatap tajam ke arah Ramli dan tiba-tiba bergerak cepat melaju ke arah Ramli. Dan…, perasaannya tak bisa ditahan lagi, langsung tersentak kaget. Menjerit sekuatnya “Aaaaaaggghhhhh!!” jeritan Ramli membangunkan seluruh isi rumah itu. Namun hanya terbangun sekejab, mengira jeritan Ramli hanya main-main. Dalam waktu tidak lama tiba-tiba dari arah atap rumah terdengar bunyi yang sangat keras seperti suatu benda menabrak atap rumah itu “Brraakkk !!”
Rasa ketakutan Ramli semakin menjadi-jadi, dia lantas menggoyang-goyangkan tubuh teman-temannya. Andri yang semula bercengkerama dengan Ramli langsung berhimpit ke arah Ramli, “Iya Ram suara apa ya tadi…,” tanya Andri yang ternyata juga ketakutan. Apa yang dia dengar tidak berhenti sampai di situ, tiba-tiba dari arah pintu depan terdengar seseorang yang mengetuk-ngetuk pintu dan kaca jendela. “tuk-tuk-tuk” suara ketukan itu terdengar berbarengan.
Anehnya lagi, suara itu dalam waktu sekejab sudah berpindah ke arah dapur bawah lantai. Ridho dan Rachmad yang tidur langsung terbangun. Langsung respek dengan apa yang terjadi di dalam rumah kosong itu. Mereka langsung berhimpit dan berdoa bersama-sama. Suasana malam menjadi hening. Mendadak serangga malam tidak lagi terdengar.
Baru kemudian mereka bisa melanjutkan tidur dengan tenang. Keesokan harinya paman Ridho ketika mendengar cerita keberadaan sosok dan suara misterius dalam pondok kosong sempat tercenung.
“Oh jadi itu yang menyebabkan pekerja kebun paman tidak kerasan. Kalau begitu nanti malam kalian pindah ke rumah paman saja. Suara-suara itu setahu paman bukan setan. Mungkin jin penunggu pohon besar yang berada di dataran atasnya pondok kosong,” tuturnya paman Ridho langsung pamit pergi tidak melanjutkan ceritanya. Ridho tahu tentang keganjilan itu, siang itu juga mengajak teman-temannya pindah ke rumah pamannya. Ridho ketika itu hanya berpikir jika jin penunggu pohon besar mungkin terusik oleh kehadiran mereka.