Selamat Datang


MySpace Welcome Glitter Graphics from SuperPimper.com
MySpace Welcome Glitter Graphics
Photobucket


Welcome in sepercik kehidupan icha

Flag Counter

free counters

Video Harpot

Minggu, 03 Juli 2011

Nasib Planet Pluto

Pluto akhirnya diputuskan bukanlah sebuah planet. Hal ini diputuskan oleh sekitar 2500 orang ahli pada pertemuan di Praha, pada 24 Agustus 2006 yang lalu.
Hal tersebut dikarenakan setelah menganalisa lebih jauh ciri dan sifat dari Pluto itu sendiri. Menurut para ahli ada 3 persyaratan untuk disebut planet:
  • Harus mengorbit mengelilingi matahari
  • Harus mempunyai ukuran yang cukup besar dan berbentuk bulat
  • Orbit harus jelas dan bebas dari benda lain
Dikarenakan orbitnya yang berbentuk elips, maka pluto dianggap bukan planet, sekarang Pluto berstatus sebagai ‘Dwarf Planet’ bersama 2003 UB313, atau yang sering di sebut Xena.
Tampaknya buku-buku pelajaran dan buku-buku sains lain harus mengalami perombakan besar-besaran oleh keputusan ini. Dan gue yang terlanjur hafal banget hal ini menjadi agak tidak menerima hal ini. Juga dikarenakan cuman 9 malah harus di kurangi lagi. Makin sedikit saja Planet pada tata surya kita. Padahal beberapa tahun lalu pada saat UB313 / xena di temukan sangat berharap itu merupakan planet ke 10. Ternyata bukan, malah Pluto juga terpaksa harus dicoret dari daftar planet di tata surya kita.
Semoga di saat2 mendatang bakalan di temukan planet-planet lain di tata surya kita untuk menambah planet kita atau bahkan di temukan makhluk-makhluk hidup lain, jadinya rame seperti di Star Wars….
Reference: BBC News

Planet Pluto Berubah Warna

Para ilmuwan NASA mengatakan planet Pluto yang kecil dan terletak di paling ujung sistem tata surya kita kini semakin berwarna merah.
Gambar-gambar yang diambil teleskop ruang angkasa Hubble memperlihatkan bahwa planet itu 20% lebih merah dari sebelumnya.

Para pakar yakin fenomena itu disebabkan oleh perubahan pada es yang ada di permukaan Pluto disaat planet ini memasuki tahap baru dari orbit selama 248 tahun.
Gambar-gambar baru ini memperlihatkan nitrogen yang membeku semakin bersinar di utara dan semakin gelap di bagian selatan.
“Perubahan-perubahan ini kemungkinan besar merupakan dampak dari mencairnya es di kutub yang terkena sinar matahari sementara di kutub lainnya membeku,” demikian pernyataan Institut Sains Teleskop Ruang Angkasa NASA.
Namun sejumlah pakar astromoni menyatakan kaget dengan perubahan itu.
planet pluto 1 Planet Pluto Berubah Warna
“Sedikit mengejutkan melihat perubahan ini terjadi demikian besar dan demikian cepat,” ujar Marc Buie, dari Southwest Research Institute. “Ini tidak pernah terjadi sebelumnya.”
Tahun 2006, para astronomi mencabut status Pluto sebagai planet penuh menjadi planet kecil.
Planet yang terletak sangat jauh dan jauh lebih kecil dari delapan planet lain di tata surya kita ini memang jauh lebih kecil dari beberapa bulan yang ada di ruang angkasa.
Tetapi warna merah ini diperkirakan tidak berdampak pada suhu di pluti; meski ada warna kemerahan itu suhu permukaan Pluti sangat dingin di titik -233C.
Sumber : Rileks.com

Akhirnya Rahasia Terbesar Merkurius Terkuak

BANJARMASINPOST.CO.ID - Merkurius menjadi planet terdekat matahari. Planet ini menjadi planet yang sulit dipelajari selama beradab-abad. Namun kini rahasia terbesarnya berhasil dikuak.

Nyatanya, hanya dua pesawat luar angkasa yang pernah berhasil mengunjungi Merkurius. Yakni, Mariner 10 NASA pada pertengahan 1970an dan kini Messenger (MErcury Surface, Space ENvironment, GEochemistry dan Ranging) yang telah mencoba tiga kali terbang ke planet itu sejak 2008 yang akhirnya berhasil masuk orbit Merkurius pada Maret ini.

Misi Messenger mampu menjawab banyak misteri yang menyelubungi Merkurius, termasuk teka-teka berikut.

Mengapa sangat padat?

Merkurius merupakan planet kedua terpadat di tata surya, hanya sedikit lebih kecil dibanding Bumi. Para ilmuwan menduga, Merkurius memiliki inti raksasa atau sekitar dua-pertiga massanya. Di Bumi, intinya hanya berporsi satu-pertiga.

“Tabrakan antara badan-badan berbatu di awal sejarah tata surya kemungkinan besar membuat lapisan luar Merkurius menjadi kurang padat, hanya menyisakan bagian-bagian berat,” jelas direktur departemen magnet terestrial Carnegie Institution of Washington Sean Solomon.

Menurut penyelidik misi Messenger ini, hasil analisa kimia dari Messenger pada permukaan Merkurius seharusnya bisa membawa teori impaktor ini dalam uji.

Perisai Magnetik

Selain Bumi, Merkurius merupakan satu-satunya planet berbatu dalam sistem surya yang memiliki medan magnet signifikan (meski hanya 1% kekuatan Bumi). Keberadaan medan magnet bukan sekadar pertanyaan sepele pada planet ini, tetapi juga melindungi organisme dari radiasi yang merusak dari matahari dan luar sistem tata surya.

Solomon menggambarkan medan magnet Bumi sebagai ‘payung menangkis radiasi yang masuk,’ dan tanpa medan semacam ini, akan sangat sulit bagi kehidupan untuk berkembang atau bertahan.

Para peneliti yakin, medan magnet Merkurius dihasilkan oleh proses ‘dinamo’ serupa Bumi yang didorong elektrik konduktif yang bergolak, cairan logam di inti terluar planet. “Messenger akan memetakan geometri medan itu secara rinci,” ujar Solomon pada Science yang bisa digunakan membantu para ilmuwan menjabarkan asal muasal Merkurius.

Merkurius ber-es?

Merkurius yang bermandi cahaya matahari menjadi tempat yang hampir tak mungkin untuk mencari es. Namun, beberapa kawah di kutub Merkurius nampaknya berada dalam bayangan permanen, dan merkuri di lantai kawah ini bisa mencapai minus 280 derajat Fahrenheit.

Solomon menyebutnya ‘perangkap dingin’. Tempat ini bisa menjadi ‘rumah’ lebih banyak deposito es dibanding bulan. Meski belum banyak air, es ini masih menunjukkan, “Air ada di mana-mana, setidaknya sebagai molekul,” kata Solomon.

Gumpalan persisten atmosfer

Meski Merkurius menjadi planet terkecil dan memiliki sedikit gravitasi, entah bagaimana Merkurius memiliki atmosfer, meski sangat lemah. “Entah bagaimana di Merkurius, atmosfer terus diregenerasi,” jelas Solomon.

Para ilmuwan menduga berhasil mengambil materi dari ‘angin matahari,’ aliran partikel yang memancar keluar dari matahari, yang mampu berkontribusi.

Pembawa hari kiamat?

Merkurius memiliki orbit paling eksentrik (dalam istilah astronomi berarti berbentuk oval) dibanding semua planet lain di tata surya. Simulasi komputer terbaru menunjukkan, selama beberapa miliar tahun, orbit ini bisa menjadi lebih eksentrik.

Merkurius memiliki 1% kesempatan bertabrakan dengan Venus atau matahari. Lebih menakutkan lagi, secara bersama-sama dengan gravitasi planet raksasa di luar, orbit Merkurius bisa mengacaukan orbit planet-planet dalam sehingga Merkurius, Venus atau Mars menabrak Bumi, sebuah bencana yang benar-benar berproporsi kiamat.

Pesawat NASA Berhasil Kelilingi Planet Merkurius


Gambar: www.astronomy-blog.com
WASHINGTON - Pesawat tanpa awak milik NASA berhasil kelilingi orbit planet Merkurius untuk pertama kalinya, setelah menempuh jarak 4,9 miliar mil yang memakan waktu enam setengah tahun dari Bumi.

Merkurius merupakan planet kelima di tata surya kita yang telah dikelilingi oleh NASA. Demikian seperti yang dikutip dari Times Of Malta, Selasa (22/3/2011).

NASA memberitahu bahwa mereka telah sampai di planet Merkurius melalui akun Twitter bernama @Messenger2011 dari pesawat tanpa awak Messenger.

Pesawat tanpa awak Messenger diluncurkan pada tahun 2004. Bulan depan Messenger akan mulai mengirimkan gambar dan menyelidiki gelombang magnetik misterius di planet Merkurius dan kepadatannya yang tak biasa.

Messenger kini berada di orbit planet Merkurius dengan jarak 120 mil dari permukaan.

"Ini adalah jarak terdekat yang bisa kami lakukan," ujar Eric Finnegan, Chief Engineer dari Messenger.

Merkurius adalah salah satu planet dengan kondisi paling ekstrim di tata surya. Suhu permukaannya bisa mencapai 425 derajat pada siang hari dan mencapai 184 derajat di bawah nol pada malam hari.

Sebelumnya pada tahun 70-an, NASA pernah mengirim pesawat tanpa awak bernama Mariner untuk mendekati Merkurius, tapi hanya mendapat gambar yang kecil dari planet tersebut.
(srn)

Seorang Anak Mengaku dari Planet Mars



mars
 Aneh, ada seorang bocah mengaku pernah hidup di planet Mars sebelum dilahirkan kembali di Rusia. Anak ini memiliki kecerdasan yang luar biasa, dengan pemahaman alam semesta yang luas.
Belum lama ini, pesawat penjelajah antariksa Amerika dan Eropa secara berturut-turut berhasil mendarat di Mars, tujuannya adalah hendak mencari tanda-tanda kehidupan di planet itu.

Nah, pada saat demikian, sebuah media cetak Rusia mengungkapkan sebuah rahasia yang sangat mengejutkan. Menurut laporan Truth Report Rusia pada tanggal 12 Maret 2004, disebutkan bahwa seorang anak lelaki berusia 7 tahun di kawasan utara Rusia mengaku dirinya berasal dari Mars, bahkan memiliki bakat bawaan yang menakjubkan dan kepandaian yang luar biasa. Borischa, demikian nama bocah dari planet lain itu melakukan perjalanan yang jauh dan sulit hingga tiba di kawasan yang penuh dengan misteri itu.

Bocah Misterius

Harian itu melaporkan, bahwa seorang saksi mata mengatakan, bahwasannya saat itu di suatu malam yang hening, orang-orang yang berkemah duduk di hadapan api unggun berbincang-bincang. Tiba-tiba, Borischa berdiri membungkukkan badan, dengan suara nyaring membangkitkan perhatian setiap orang, semua orang dengan perasaan tertarik memandanginya. Saksi mata mengatakan: "Ternyata, ia bermaksud memberitahu kepada mereka tentang kehidupan penduduk di planet Mars, serta pengalaman legendaris mereka terbang menuju bumi." Dalam sekejap itu, lokasi api unggun tenggelam dalam kesunyian.

Dan yang lebih fantastis lagi adalah, bocah laki-laki ini bahkan secara hidup menceritakan tentang daratan misterius Limoliya yang tenggelam di dasar laut dalam legenda kuno manusia. Dan menurut penuturan bocah laki-laki ini, ketika ia tiba di bumi dari planet Mars persis mendarat di sana, dan memahami sekali kehidupan di sana.

Banyak orang secara mengejutkan menemukan, bahwasannya bocah laki-laki misterius ini sedikitnya memiliki 2 ciri khas. Pertama, Borischa memiliki pengetahuan yang luar biasa, inteligensinya jelas lebih tinggi levelnya daripada seorang bocah biasa sebayanya. Limoliya adalah negeri misterius dalam legenda minimal 800 ribu tahun silam, jangankan anak-anak, bahkan profesor universitas pun mustahil semuanya bisa tahu, dan ia secara terperinci dan dengan paham sekali menceritakan sejarah, kebudayaan dan penduduk negeri yang kuno ini. Dan ciri khas kedua yang menimbulkan perhatian adalah, bocah laki-laki ini memiliki kemampuan penyampaian dengan bahasa yang membuat orang kagum. Ia menguasai berbagai macam istilah kejuruan, memahami data-data dengan tepat dan cermat, bahkan mengetahui secara jelas tentang sejarah bumi dan planet Mars.

Seorang saksi mata mengatakan, "Manurut saya, ketika bocah ini membicarakan memori pribadi dari kehidupan terdahulu pada kami, bukan bicara sembarangan dan tidak berdasar."

Pernah Hidup di Mars

Menurut laporan, Borischa yang misterius lahir di sebuah rumah sakit di pedesaan terpencil di kota kecil Rusia pada tanggal 11 Januari 1996. Secara permukaan terlihat orang tuanya cukup bersahaja, lugu dan baik hati. Ibunya, Nadezhda adalah orang baik, seorang dokter kulit di sebuah rumah sakit umum. Sedangkan ayah sang bocah adalah seorang pensiunan perwira tentara.

Nadezhda mengenang, setelah 15 hari kelahiran, Borischa sudah bisa menengadahkan kepalanya. Namun, yang menakjubkan adalah ketika ia berusia 1,5 tahun sudah bisa membaca dan memahami judul berita yang ada di koran. Dan 2 tahun kemudian, Borischa memiliki daya ingat yang luar biasa, serta kemampuan menguasai pengetahuan baru yang sulit dipercaya. Kemudian, dengan cepat orang tuanya mengetahui, bahwa anak mereka dengan suatu cara yang unik --dari suatu tempat yang misterius-- mendapatkan informasi.

Nadezhda mengenang kembali dan mengatakan: "Tidak pernah ada orang yang mengajarinya tentang hal-hal itu, namun kadang kala ia melipat kaki dan duduk menyilang, bicara dengan tenang dan penuh keyakinan akan hal-hal yang merawak rambang. Ia suka bicara tentang planet Mars, sistem planet, dan peradaban yang sangat jauh sekali. Kami benar-benar tidak berani percaya dengan pendengaran kami. Sejak usia 2 tahun, setiap hari ia seperti membaca kitab suci membicarakan tentang alam semesta, dan kisah dunia lainnya yang tak terhitung banyaknya juga tentang angkasa yang tiada batasnya."

Sejak saat itulah, Borischa terus berkata pada orang tuanya, bahwa dulu ia tinggal di planet Mars. Ketika itu, ada sejenis manusia tinggal di planet Mars, oleh karena terjadi sebuah bencana dahsyat yang mematikan, lapisan atmosfer di atas planet Mars lenyap total, sehingga penduduk di atas planet Mars itu terpaksa harus hidup di kota bawah tanah. Dan sejak itu, ia sering keluar berdagang dan berkunjung ke bumi dengan tujuan mengadakan penelitian, lagi pula ia hanya seorang diri mengendarai pesawat antariksa.

Menurut penuturan Borischa, bahwa semua ini terjadi pada masa makmur peradaban Limoliya. Waktu itu, ia memiliki seorang sahabat karib di Limoliya, namun temannya ini tewas di hadapannya. Borischa mengenang kembali dan mengatakan: "Waktu itu, di atas bumi telah terjadi suatu bencana dahsyat, sebuah daratan yang mahabesar bagaikan ditelan oleh hujan badai laut. Tiba-tiba, sebuah batu raksasa menghantam sebuah bangunan, dan secara kebetulan teman saya berada di sana, saya sama sekali tidak sempat menyelamatkannya." Dengan hidup bocah laki-laki ini menceritakan seluruh pemandangan hilangnya Limoliya, bagaikan baru terjadi kemarin.

Borischa mengatakan, bahwa pesawat ulang-alik mereka, hampir dalam sekejap telah rampung dalam suatu perjalanan sejak tinggal landas dari planet Mars hingga mendarat di bumi. Bersama itu, ia mengeluarkan sebatang kapur tulis dan melukis sebuah benda yang berbentuk bulat di atas papan tulis. Ia mengatakan: "Pesawat ruang angkasa kami dibentuk dari 6 lapisan, lapisan luar mendominasi 25%, dibuat dari metal yang kokoh. Lapisan ke-2 mendominasi 30%, dibuat dari bahan yang menyerupai karet. Lapisan ke-3 mendominasi 30%, juga terbuat dari metalc. dan lapisan terakhir hanya mendominasi 4%, dibuat dari bahan magnetisme khusus. Jika kami mengisi penuh energi pada lapisan magnetisme ini, maka pesawat ruang angkasa bisa terbang menuju ke mana pun di alam semesta ini."

Dengan agak serius Borischa juga memrediksi dan mengatakan, bahwa pada tahun 2009 akan terjadi bencana besar yang pertama kalinya di sebuah daratan di atas bumi, dan bencana kedua kalinya yang lebih menghancurkan lagi akan terjadi pada tahun 2013.

Keindahan Sunset di Planet Mars

Keindahan Sunset di Planet Mars - Pernahkah sebelumnya anda membayangkan keindahan sunset di planet mars?? Nah dalam tulisan kali ini saya akan menampilkan beberapa foto tentang keindahan sunset di planet Mars. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa perang Romawi. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan.

Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.

Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam. Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.

Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa. Nah berikut ini merupakan foto-foto yang berhasil didapatkan mengenai keindahan sunset planet Mars, silahkan disimak:












Kasus TKI Sumiati yang Disiksa di Arab Saudi

bakar di beberapa titik, kedua kaki nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepala terkelupas, jari tengah tangan retak, alis mata rusak. Paling mengenaskan, adalah bagian atas bibir putus.

Pemerintah Indonesia menyebut perbuatan majikan Sumiati sangatlah tidak berperikemanusiaan. Karena itu, Kemlu telah memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia di Jakarta, Abdulrahman Mohammad Amen Al Khayyat. Dalam pertemuan itu, Kemlu mendesak pemerintah Arab Saudi untuk membawa pelaku ke pengadilan.

Langkah konkrit pemerintah Indonesia lainnya, yakni melalui KJRI telah melaporkan kasus ini ke kepolisian setempat dan mempersiapkan pendamping pengacara kepada korban untuk proses hukum lebih lanjut.

 "Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri akan terus memastikan langkah-langkah efektif untuk perlindungan WNI di luar negeri," tegas Michael.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah memberikan informasi ke keluarga mengenai langkah-langkah yang telah dan akan diambil pemerintah Indonesia atas pengaitaan Sumiati. "Secara khusus, Kementerian Luar Negeri akan memfasilitasi wakil keluarga, didampingi pejabat Kemlu, ke Madinah untuk memberikan dukungan terhadap saudari Sumiati," kata Michael Tene.

Pengganti Juru Bicara Teuku Faizasyah yang dipromosikan menjadi juru bicara kepresidenan bidang luar negeri ini menegaskan, pemerintah akan memberikan perhatian yang sama kepada setiap WNI yang terkena masalah ataupun kasus di negara mana pun.

Lebih lanjut Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Tatang Budi Utama Razak, mengatakan keluarga Sumiati baru tiba di Jakarta dari Nusa Tenggara Barat pada Selasa (16/11). Pascapenyelesaikan dokumen keberangkatan, diharapkan keluarga Sumiati bisa berangkat secepatnya. "Tadi Menlu (Marty Natalegawa) telah bicara ke ibu dan kakaknya Sumiati. Mungkin yang akan berangkat itu kakaknya," ujar Tatang.

Senada dengan Michael, Tatang juga menyatakan Kemlu maupun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di luar negeri tidak membeda-bedakan penanganan kasus TKI. Kemlu memberikan perhatian kepada Sumiati lantara korban mengalami penyiksaan yang tidak berperikemanusiaan dari majikannya.

Jika ada KBRI atau KJRI yang tidak merespons laporan WNI di luar negeri, Tatang minta agar hal itu dilaporkan ke Kemlu agar bisa diambil tindakan. "Kalau memang ada temuan seperti itu, yah laporkan. Kami sering terima laporan, tapi terkadang itu berdasarkan penilaian pelapor dan tidak bisa dipertanggunjawabkan," katanya.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Syaifuddin meminta kepada pemerintah, melalui kementrian luar negeri dan kementrian tenaga kerja dan transmigrasi untuk segera bertindak, terkait kabar yang mengungkapkan salah seorang TKI di Arab Saudi, Sumiati, mengalami siksaan oleh majikannya. Lukman mengingatkan, penganiyayaan TKI di luar negeri sudah kerap kali terjadi hingga saat ini.

"Untuk kesekian kalinya, penyiksaan terhadap TKI di Saudi oleh majikannya. Ini, tentu amat memukul rasa kemanusiaan dan harga diri bangsa. Oleh karena itu, kemenlu dan kemenaker harus segera bertindak. Akhiri penderitaan TKI di luar negeri, akhiri martabat anak bangsa yang selalu dilecehkan," kata Lukman.

Lukman mengingatkan, pemerintah RI tak boleh diam, harus segera mendesak pemerintah Arab Saudi untuk menghukum majikan itu seberat-beratnya. "Tingkatkan perlindungan hukum TKI kita agar kasus ini tak terulang lagi.

Diberitakan, Sumiati binti Mustapa asal Malang berusia 23 tahun  mengalami penyiksaan oleh majikannya di Madinah, Arab Saudi. Sumiati mengalami  luka berat di sekujur tubuhnya. Kini, Sumiati sudah dirawat di Rumah Sakit King Fahd, Arab Saudi.

Sumber: tribun-medan

Sabtu, 02 Juli 2011

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

“Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh”
(John Gray)

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam
modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck
menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern
menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan
bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan
memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita
bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.

Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang.
Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya.
Orang ini gampang sekali mengeluh pada
saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya,
menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif
dan berani menghadapi kenyataan hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time
mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak
terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih
berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita
sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan
pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar
dan kompleks, ia mulai bengkok dan
tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan,
tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.

Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya,
orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng
besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau
mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan
tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan
mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa
kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke
titik awal untuk memulai lagi.

Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan
sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan
membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan
bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya
teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.

Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara
uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya
semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales
yang performance- nya bagus sekali.

Bangun network

Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja
atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah
kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti
rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok,
mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut,
justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin,
ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci
tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia
yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The
Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam
yang biasa dipanggil Paman Ho
ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang.
Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah
karya kondangnya.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda
menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi
persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga
akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan
tantangan tidak lagi menjadi
suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?

Bila Cinta Berbicara

Suatu ketika, seorang wanita kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masai. Air mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan anak tercintanya untuk selama- lamanya.

Atas nasihat orang di desa, ia menemui seorang tua bijak di pinggir hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat cinta kepada anaknya yang telah mati itu, ia amat berharap agar dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan cepatnya.

Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?”

Sang Guru tidak berusaha untuk berbalah atau menghalau wanita itu kerana permintaannya yang tidak masuk akal.

Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan kembali puteramu.”

Selesai mendengar itu, wanita tersebut segera berangkat mencari kemahuan sang guru.

Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.

“Mungkin, penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,”ucap wanita itu dalam hati.

Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?”

Wajah sang wanita masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah yang tak kalah sedih.

Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”

Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialami keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi juga suami dan kedua orangtuanya kerana kemalangan. Si wanita berasa amat kecewa.

Namun, dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”

Dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu. Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling bantu-membantu untuk menjalani hidup.

Beberapa minggu berlalu, wanita itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.
Note :
Kita belajar makna cinta dari seorang ibu yang menyusui anaknya dalam dukungan. Kedua belah tangannya sibuk membetulkan selimut si bayi. Dalam dadanya tiada sesuatu selain ketulusan memberi atas nama cinta.

Kita belajar makna cinta dari seorang ayah yang membawa pulang sekarung padi dan sejag air setelah seharian berpenat-lelah di sawah. Dalam dadanya, tiada sesuatu selain kegembiraan memberi atas nama cinta.

Kerana cinta bukan hanya sekadar pelukan hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh romantis. Kita belajar apa itu cinta dari apa pun yang ada di muka bumi. Dari cahaya matahari, dari sepasang merpati, dari sujud dan tengadah doa. Dari apapun!

Pada semua kelahiran yang bersambut dengan cinta, hingga kematian dalam cinta, kita dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan cinta.

Kerana itu, tiada yang boleh kita lakukan selain atas nama cinta kita yang teragung: cinta buat Yang Maha Agung, Allah SWT.

Apapun keputusan-NYA buat kita, Allah yang berbicara, yang menentukan untung-nasib kita, kerana setiap sesuatu yang menyedihkan itu ada hikmah-Nya.

Pelajaran Satu Juta Dolar

Seorang sopir taxi telah mengajarkan pada saya bagaimana memenuhi harapan dan
kepuasan pelanggan. Sebuah pelajaran berharga satu juta Dollar. Mungkin anda harus
mengeluarkan ribuan Dollar untuk membayar seorang pembicara profesional dalam
sebuah seminar atau pelatihan motivasi bagi karyawan perusahaan. Tapi kali ini saya
hanya cukup mengeluarkan ongkos taxi seharga 12 Dollar saja.

Ceritanya begini: Suatu hari saya terbang ke Dallas untuk menemui seorang klien. Waktu
itu sangat sempit, karena saya harus segera kembali ke airport.

Saya menyetop sebuah taxi. Begitu tiba, dengan segera sopir taxi membuka pintu mobil
untuk saya, dan memastikan bahwa saya telah duduk dengan nyaman di dalamnya.

Begitu ia duduk di belakang kemudi, ia menunjuk sebuah koran Wall Street Journal yang
terlipat rapi di samping saya untuk dibaca. Lalu ia menawarkan beberapa kaset, dan
menanyakan jenis musik apa yang saya sukai. “Wow,” saya cukup terperanjat dengan
pelayanan yang diberikannya. Saya menoleh ke sekeliling. Jangan-jangan ada program
“Candid Camera” yang ingin menjebak dan mengolok-olok saya. Dengan penuh
penasaran saya memberanikan bertanya pada sopir taxi itu, “Wah, kelihatannya anda
sangat senang sekali dengan pekerjaan anda ini. Tentu anda punya cerita yang panjang
mengenai pekerjaan anda ini”

“Anda salah,” jawabnya, “Dulu saya bekerja di Corporate America. Tetapi saya merasa
lelah karena berapa pun kerasnya usaha untuk menjadi yang terbaik dalam perusahaan
itu, ternyata tidak pernah memuaskan hati saya. Kemudian saya memutuskan untuk
menemukan sebuah ceruk dalam kehidupan saya dimana saya bisa merasa bangga dan
puas karena mampu menjadi diri saya yang terbaik.”

“Saya tahu,” lanjutnya, “Saya takkan pernah bisa menjadi seorang ilmuwan roket, tetapi
saya suka sekali mengendarai mobil dan memberikan pelayanan pada orang lain. Saya
ingin merasa bahwa saya telah melakukan pekerjaan yang terbaik setiap harinya. Lalu,
saya merenungi apa yang jadi kelebihan diri saya, dan wham.. saya menjadi seorang sopir
taxi.”

“Satu hal yang saya yakini, supaya saya meraih keberhasilan dalam usaha saya ini, saya
hanya perlu memenuhi kebutuhan penumpang saya. Tetapi agar bisnis saya ini menjadi
luar biasa, saya harus melebihi harapan penumpang saya. Tentu saja saya ingin meraih
hasil yang luar biasa, ketimbang yang biasa-biasa saja.”

Waw, sebuah pelajaran nyata yang luar biasa. Menurut anda, apakah saya memberinya tip
besar atas pelayanan yang diberikannya? Anda salah! Dia adalah kerugian bagi Corporate
America, tetapi teman perjalanan yang baik.

Setiap Langkah adalah Anugerah

Seorang professor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer.Di sana , ia berjumpa
dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di
bandara.Setelah salingmemperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi.

Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu
seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak
kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan
menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan
senyum lebar menghiasi wajahnya.

Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu ? tanya sang professor.Melakukan apa
? tanya Ralph.
Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu ? desak sang professor.

Oh, kata Ralph, selama perang …..
Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam .
Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus
menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah. katanya …….

Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir,

sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala
mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya.

Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru,
dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini.

Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup,
tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.

Nilai manusia …….
tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.

Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan.

Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan BERSYUKURLAH SETIAP SAAT
…….

Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini.
Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri..

Sesuatu tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya

Dua orang malaikat berkunjung ke rumah sebuah keluarga kaya.
Keluarga itu sangat kasar dan tidak mengijinkan kedua malaikat itu
bermalam di ruang tamu yang ada di rumahnya.
Malaikat tersebut ditempatkan pada sebuah kamar berukuran kecil yang ada
di basement. Ketika malaikat itu hendak tidur, malaikat yang lebih tua
melihat bahwa dinding basement itu retak.
Kemudian malaikat itu memperbaikinya sehingga retak pada dinding basement
itu lenyap.
Ketika malaikat yang lebih muda bertanya mengapa ia melakukan hal itu,
malaikat yang lebih tua menjawab, “Sesuatu tidak selalu kelihatan
sebagaimana adanya”.

Malam berikutnya, kedua malaikat itu beristirahat di rumah satu keluarga
petani miskin tetapi sangat ramah.
Setelah membagi sedikit makanan yang petani itu punyai, petani itu
mempersilahkan kedua malaikat untuk istirahat di tempat tidurnya.
Ketika matahari terbit keesokkan harinya, malaikat menemukan bahwa petani
itu dan isterinya sedang menangis sedih karena sapi mereka yang merupakan
sumber pendapatan satu-satunya bagi mereka terbaring mati.
Malaikat yang lebih muda merasa geram. Ia bertanya kepada malaikat yang
lebih tua, “Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi? Keluarga yang
pertama memiliki segalanya, tapi engkau menolong menambalkan dindingnya
yang retak. Keluarga ini hanya memiliki sedikit tetapi walaupun demikian
mereka bersedia membaginya dengan kita. Mengapa engkau membiarkan
sapinya mati?”
Malaikat yang lebih tua menjawab, “Sesuatu tidak selalu kelihatan
sebagaimana adanya”.
“Ketika kita bermalam di basement, aku melihat ada emas tersimpan di
lubang dalam dinding itu. Karena pemilik rumah sangat tamak dan tidak
bersedia membagi hartanya, aku menutup dinding itu agar ia tidak
menemukan emas itu.”
“Tadi malam ketika kita tidur di ranjang petani ini, malaikat maut datang
untuk mengambil nyawa isterinya. Aku memberikan sapinya agar malaikat
maut tidak jadi mengambil isterinya.” “Sesuatu tidak selalu kelihatan
sebagaimana adanya”.

Kadang-kadang itulah yang kita rasakan ketika kita berpikir bahwa
sesuatu tidak seharusnya terjadi. Jika kita mempunyai iman, kita
hanya perlu percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang terjadi adalah demi
kebaikan kita.
Kita mungkin tidak menyadari hal itu sampai saatnya tiba….

Mana lebih hebat: Rajin atau cerdas?

Suatu siang dalam liburanku di rumah kakek, aku menghampirinya dan bertanya.

“Menurut Kakek lebih hebat yang mana, menjadi cerdas atau menjadi rajin?”

Kakek meletakkan surat kabar yang ia baca, kemudian menatapku melewati kaca mata
plusnya yang tebal.

“Apa itu cerdas?” tanyanya.

“Pandai berpikir.” jawabku.

Kakek mengangguk. “Lalu apa itu rajin?”

“Suka bekerja.” jawabku lagi.

“Kemarilah.” Ia melambaikan tangan agar aku duduk di sisinya. Aku mendekat dan
duduk di kursi di sampingnya. Melihat dari dekat wajah kakek yang diukir guratan usia
tua, dibingkai sepasang mata teduh yang menyimpan selaksa kebijaksanaan.
“Nah, sekarang katakan, apa yang kau naiki kemarin waktu menuju ke rumah kakek?”

“Mobil.”

“Benar, mobil. Apa yang membuatnya bergerak?”

“Mm… Roda.”

“Apakah roda hanya dapat melaju lurus ke depan?”

Aku menggeleng. “Tidak, roda dapat berbelok-belok. ”

“Mengapa demikian?”

“Karena ada kemudinya.” Jawabku lagi. Masih tak memahami apa hubungan semua ini
dengan pertanyaanku tadi.

Kakek tersenyum.

“„Roda‟ adalah „rajin‟, karena ia selalu bergerak. Itulah kewajibannya, pekerjaannya,
tugas yang harus selalu ia lakukan.
„Kemudi‟ adalah „cerdas‟, karena ialah yang berpikir, menentukan kemana roda harus
berbelok, ke kanan, atau ke kiri.”

“Berarti „cerdas‟ lebih hebat, karena tanpa kemudi, roda tak dapat mengerti kemana harus
mengarahkan lajunya!” Aku berseru.

“Begitukah? Jika tak ada roda apakah ia akan tetap hebat? Apa jadinya kemudi tanpa
roda, apakah mobil tetap dapat melaju?” Kakek bertanya.



“Berarti… „rajin‟ lebih hebat. Walaupun tanpa kemudi, ia masih dapat melaju.” sahutku
ragu-ragu.

“Dan membiarkan mobilnya menabrak segala sesuatu, karena tidak mengikuti alur jalan
yang berliku?”

Aku memandang kakek.

“Cucuku… Keduanya tidak akan menjadi hebat, bila berdiri sendiri-sendiri, terpisah,
tanpa mau bergabung.
Karena kehebatan itu hanya muncul bila mereka saling mendukung dan bekerja sama.
Kemudi yang menentukan arahnya, dan roda yang melajukan mobil sesuai tugasnya.”

Kakek menatapku, “Kau tahu, apa yang membuat keduanya bekerja bersama?”

Aku menggeleng.

“Pengemudi mobilnya. Yang mengatur kemudi dan roda agar saling mendukung dan
berjalan bersama. Bagaimana laju mobilmu, halus atau kasar, menabrak atau lancar,
tergantung siapa yang duduk di tempat itu.” jawab Kakek.
“Ia adalah hatimu.” Telunjuknya terarah ke dadaku.
“Yang mengatur lajunya langkahmu. Dengannya kau memilih, apakah hanya menjadi
cerdas, atau hanya menjadi rajin, atau memutuskan mendudukkan keduanya bersisian dan
saling melengkapi satu sama lain.
Secerdas apapun seseorang, sebesar apapun idenya, tak akan berguna tanpa kerja keras
yang mewujudkannya menjadi nyata.
Serajin apapun seseorang, bila itu dilakukan tanpa pemikiran, hasilnya hanya akan
menjadi sia-sia.”

Kakek menatapku dengan bijak.

“Jadi, menurutmu, mana yang lebih hebat, menjadi cerdas atau menjadi rajin?”

“Menjadi keduanya.” Kataku mantap, dengan senyum lebar membalas senyumnya.

Kisah Seorang Anak Laki - Laki

Di sebuah kota di California, tinggal seorang anak laki2 berusia tujuh tahun yang
bernama Luke. Luke gemar bermain bisbol. Ia bermain pada sebuah tim bisbol di kotanya
yang bernama Little League. Luke bukanlah seorang pemain yang hebat. Pada setiap
pertandingan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di kursi pemain cadangan. Akan
tetapi, ibunya selalu hadir di setiap pertandingan untuk bersorak dan memberikan
semangat saat Luke dapat memukul bola maupun tidak.

Kehidupan Sherri Collins, ibu Luke, sangat tidak mudah. Ia menikah dengan kekasih
hatinya saat masih kuliah. Kehidupan mereka berdua setelah pernikahan berjalan seperti
cerita dalam buku-buku roman. Namun, keadaan itu hanya berlangsung sampai pada
musim dingin saat Luke berusia tiga tahun. Pada musim dingin, di jalan yang berlapis es,
suami Sherri meninggal karena mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil
yang datang dari arah berlawanan. Saat itu, ia dalam perjalanan pulang dari pekerjaan
paruh waktu yang biasa dilakukannya pada malam hari.

“Aku tidak akan menikah lagi,” kata Sherri kepada ibunya. “Tidak ada yang dapat
mencintaiku seperti dia”. “Kau tidak perlu menyakinkanku,” sahut ibunya sambil
tersenyum. Ia adalah seorang janda dan selalu memberikan nasihat yang dapat membuat
Sherri merasa nyaman. “Dalam hidup ini, ada seseorang yang hanya memiliki satu orang
saja yang sangat istimewa bagi dirinya dan tidak ingin terpisahkan untuk selama-
lamanya. Namun jika salah satu dari mereka pergi, akan lebih baik bagi yang
ditinggalkan untuk tetap sendiri daripada ia memaksakan mencari penggantinya”.

Sherri sangat bersyukur bahwa ia tidak sendirian. Ibunya pindah untuk tinggal
bersamanya. Bersama-sama,mereka berdua merawat Luke. Apapun masalah yg dihadapi
anaknya, Sherri selalu memberikan dukungan sehingga Luke akan selalu bersikap
optimis. Setelah Luke kehilangan seorang ayah, ibunya juga selalu berusaha menjadi
seorang ayah bagi Luke.

Pertandingan demi pertandingan, minggu demi minggu, Sherri selalu datang dan
bersorak-sorai untuk memberikan dukungan kepada Luke, meskipun ia hanya bermain
beberapa menit saja. Suatu hari, Luke datang ke pertandingan seorang diri. “Pelatih”,
panggilnya. “Bisakah aku bermain dalam pertandingan ini sekarang? Ini sangat penting
bagiku. Aku mohon ?”

Pelatih mempertimbangkan keinginan Luke. Luke masih kurang dapat bekerja sama antar
pemain. Namun dalam pertandingan sebelumnya, Luke berhasil memukul bola dan
mengayunkan tongkatnya searah dengan arah datangnya bola. Pelatih kagum tentang
kesabaran dan sportivitas Luke, dan Luke tampak berlatih extra keras dalam beberapa
hari ini.

“Tentu,” jawabnya sambil mengangkat bahu, kemudian ditariknya topi merah Luke.
“Kamu dapat bermain hari ini. Sekarang, lakukan pemanasan dahulu”. Hati Luke bergetar
saat ia diperbolehkan untuk bermain. Sore itu, ia bermain dengan sepenuh hatinya. Ia
berhasil melakukan home run dan mencetak dua single. Ia pun berhasil menangkap bola
yang sedang melayang sehingga membuat timnya berhasil memenangkan pertandingan.

Tentu saja pelatih sangat kagum melihatnya. Ia belum pernah melihat Luke bermain
sebaik itu. Setelah pertandingan, pelatih menarik Luke ke pinggir lapangan.
“Pertandingan yang sangat mengagumkan,” katanya kepada Luke. “Aku tidak pernah
melihatmu bermain sebaik sekarang ini sebelumnya. Apa yang membuatmu jadi begini?”

Luke tersenyum dan pelatih melihat kedua mata anak itu mulai penuh oleh air mata
kebahagiaan. Luke menangis tersedu-sedu. Sambil sesunggukan, ia berkata “Pelatih,
ayahku sudah lama sekali meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Ibuku sangat sedih.
Ia buta dan tidak dapat berjalan dengan baik, akibat kecelakaan itu. Minggu
lalu,……Ibuku meninggal”. Luke kembali menangis. Kemudian Luke menghapus air
matanya, dan melanjutkan ceritanya dengan terbata-bata “Hari ini,….hari ini adalah
pertama kalinya kedua orangtuaku dari surga datang pada pertandingan ini untuk
bersama-sama melihatku bermain. Dan aku tentu saja tidak akan mengecewakan
mereka…….Luke kembali menangis terisak-isak.

Sang pelatih sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat, dengan mengizinkan
Luke bermain sebagai pemain utama hari ini. Sang pelatih yang berkepribadian sekuat
baja, tertegun beberapa saat. Ia tidak mampu mengucapkan sepatah katapun untuk
menenangkan Luke yang masih menangis. Tiba-tiba, baja itu meleleh. Sang pelatih tidak
mampu menahan perasaannya sendiri, air mata mengalir dari kedua matanya, bukan
sebagai seorang pelatih, tetapi sebagai seorang anak…..

Sang pelatih sangat tergugah dengan cerita Luke, ia sadar bahwa dalam hal ini, ia belajar
banyak dari Luke. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang
terbaik untuk kebahagiaan orang tuanya, walaupun ayah dan ibunya sudah pergi
selamanya. Luke baru saja kehilangan seorang Ibu yang begitu mencintainya. Sang
pelatih yang sudah berumur 40an tahun itu sadar, bahwa ia beruntung ayah dan ibunya
masih ada. Mulai saat itu, ia berusaha melakukan yang terbaik untuk kedua orangtuanya,
membahagiakan mereka, membagikan lebih banyak cinta dan kasih untuk mereka. Dia
menyadari bahwa waktu sangat berharga, atau ia akan menyesal seumur hidupnya…

percintaan kepompong

Setiap melihat kepompong di daun palem di teras rumahku aku selalu ingat
kata-kata kekasihku: kita, kau dan aku, adalah kepompong, yang menunggu waktu untuk lepas dari bungkusnya dan terbang menjadi kupu-kupu, belalang, atau mungkin burung jiwa.
“Aku lebih suka kupu-kupu. Dengan sayap-sayap bercahaya kita akan terbang ke langit,” ujar kekasihku, penuh imajinasi..
Tetapi, aku merasa terlalu lama jiwaku tidur di dalam kepompong itu, entah berapa abad. Namun, kekasihku yakin, makin lama kita bersemayam di dalamnya, akan makin matanglah jiwa kita, dan makin perkasa pula raga kita. “Kalau kau jadi kupu-kupu, kau akan jadi kupu-kupu yang kuat. Kalau kau jadi belalang, akan jadi belalang yang perkasa,” katanya.
Tapi, bagaimana kalau kita tidak menjadi apa-apa, atau bahkan mati di dalam kepompong itu, karena tidak punya kekuatan lagi untuk melepaskan diri dari kungkungan derita. “Ah tidak. Kita sedang berproses,” katanya. “Kita harus jalani proses itu untuk menjadi.”
Untuk menjadi? Menjadi apa? Aku tidak tahu jawabannya, sebab aku tidak punya cita-cita. Aku ingin hidup mengalir saja bagai air, berembus bagai angin, menyebar bagai pasir, meresap bagai garam, menyusup bagai rumput-rumput jiwa.
Tetapi, seperti kata kekasihku, aku jalani juga hidupku sebagai proses proses untuk menjadi. Aku jalani hari-hari manis, juga hari-hari pahit, bersama orang-orang yang bersentuhan denganku, bersama jiwa-jiwa yang bersedia berbagi. Kuliah, pacaran, bekerja, membangun karier, bertahun-tahun, berabad-abad, sampai serasa lumutan.
Tapi, aku sungguh tidak tahan menghadapi tahapan membujang terlalu lama takut menjadi bujang lapuk. Maka, aku pun menikah begitu menemukan gadis yang aku sukai dan bersedia berbagi meskipun lebih banyak berbagi duka sebelum kuntuntaskan cintaku padanya. Sementara, kekasihku begitu tahan menjalani tahapan itu, membujang begitu lama, setidaknya sampai kami bertemu lagi di Jakarta.
“Aku ingin kukuh dalam cinta, cinta pertama,” katanya. Aku terkejut sekaligus terpana. “Bukankah kita masih dalam kepompong cinta yang sama? Sayap-sayap kita sedang tumbuh untuk bisa terbang sebagai kupu-kupu, bersama,” tambahnya. Imajinatif sekali. Melebihi imajinasi seorang pujangga.
“Tapi aku sudah menikah dan punya anak. Aku bukan lagi yang dulu,” kataku. “Masuklah kembali engkau ke dalam kepompongku untuk bercinta seperti dulu,” katanya.
“Tapi, bagaimana dengan kepompongku?”
“Buang saja. Tidak ada gunanya. Ia telah pecah oleh perkawinanmu yang tanpa cinta itu.”
“Apa? Tanpa cinta? Ah… kau keliru. Aku mencintai istriku.”
“Bagaimana engkau bisa berkata begitu jika cintamu tertinggal di sini, di dalam kepompongku. Tiap saat aku dapat merasakan denyutnya.”
Aku ingin membantah kata-katanya, bahwa aku benar-benar mencintai istriku, meskipun pada saat yang sama juga mencintai kekasihku. Bukankah lelaki biasa membagi cinta, sebab kodrat lelaki memang poligamis? Karena itu, meskipun aku telah memberikan cinta pada istriku, masih bisa juga aku mencintainya. “Aku masih mencintaimu. Aku masih berhasrat menyatukan jiwa dalam kepompong cintamu,” kataku akhirnya.
Sejujurnya, aku memang tidak dapat membohongi hati kecilku bahwa aku menikah bukan semata-mata karena cinta. Tapi, lebih karena tanggung jawab dan kewajiban. Aku memang mencintai istriku, tapi hanya dengan setengah hatiku. Sebab, seperti kata kekasihku, separuh cintaku masih tertinggal dan berdenyut di dalam kepompongnya.
Dan, begitulah. Hari-hari kulalui dalam percintaan ganda. Di rumah aku
bercinta dengan istriku, berkasih sayang dengan anak-anakku, dan membangun kehidupan sakinah dengan mereka. Pada hari-hari tertentu aku mengimami shalat mereka, dan menemani mereka membaca Alquran dalam kasih sayang Yang Maha Kuasa. Tetapi, di luar rumah aku selalu rindu untuk memasuki kepompong cinta kekasihku, memenuhi yang belum terpenuhi, mencintai yang belum tercintai.
Kadang-kadang, bosan bermain kata-kata dalam imajinasi-imajinasi indah itu ini yang selalu aku lakukan sambil menatap wajahnya yang ayu dan senyumnya yang bagai irisan salju kami menciptakan kepompong dari selimut tebal di suatu tempat yang sejuk dan sepi.
“Saatnya kita masuk ke dalam kepompong yang sebenarnya,” katanya tiap kali kami merentangkan selimut tebal seperti biasa.
Dan, kami pun berada di dalam selimut yang menutup sejak ujung kaki sampai ujung rambut kami. Seperti dulu, ketika kami masih sama-sama di Yogya, aku kembali merasakan hangat tubuhnya, degup jantungnya, lembut nafasnya, dan harum rambutnya.
“Apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanyanya.
“Kita tidur seperti bayi kupu-kupu sampai sayap-sayap kita tumbuh dengan perkasa untuk terbang ke langit bersama,” kataku.
“Apakah kau masih tidak ingin menikmati keperawananku.”
“Siapa tidak ingin menikmati keperawanan gadis secantik kau? Tapi, tidak. Aku tidak ingin merampas hak suamimu. Siapapun dia, kelak. Aku lebih suka menjaga kemurnian cinta kita, tanpa seks!”
“Kau memang lelaki yang luar biasa.”
“Luar biasa bodohnya, maksudmu?”
“Ha ha ha…!”
Kekasihku tertawa di dalam selimut, cukup keras, hingga kepompong cinta kami serasa bergetar mau pecah. Tentu, menertawai kebodohanku. Tetapi, anehnya, sepuluh tahun lebih, dia tetap sabar mempertahankan cintanya pada lelaki bodoh seperti aku. Bukankah itu berarti dia, kekasihku, juga bodoh sepertiku? Ya, mau-maunya dia terus mencintai lelaki yang tidak mungkin lagi mengawininya, karena sudah beristri dan beranak. Apakah cinta memang misteri yang sulit dipahami, yang sulit ditolak kehadirannya dan sulit diusir pergi? Atau, kami memang orang-orang aneh yang ingin terus bercinta sebatas keindahan imajinasi?
Sebagai wanita karier yang cukup jelita bukannya tidak pernah ada lelaki lain yang menginginkan kekasihku. Banyak. Banyak sekali. Beberapa kali aku pun perah memergoki dia berjalan dengan seorang lelaki di suatu mal atau lobi bioskop. Tetapi, lagi-lagi, tiap kali kupergoki begitu, tidak lama kemudian dia langsung meneleponku bahwa lelaki itu hanya kawan biasa.
Suatu hari pernah pula aku melihat kekasihku dikejar-kejar oleh seorang manajer tempatnya bekerja. Aku dengar lelaki itu sangat tertarik padanya. Kekasihku didekati dengan sedannya yang mulus, dibukakan pintu dan dipersilakan masuk. Tetapi, dengan halus kekasihku menolaknya. Dan, ketika kutanya mengapa, kekasihku hanya menjawab, “Aku masih suka tidur sebagai bayi kupu-kupu di dalam kepompong cinta kita.”
Kadang-kadang aku merasa khawatir juga, jangan-jangan kekasihku benar-benar menunggu lamaranku untuk kunikahi. Sebab, suatu hari ia pernah mengatakan, “aku sering merasa diciptakan hanya untukmu.” Dan, bukannya aku tidak berani melamar dan menikahinya, atau bermaksud sengaja mempermainkannya. Sama sekali tidak! Tetapi, lebih karena aku sudah memiliki anak dan istri, dan sejujurnya belum punya nyali untuk berpoligami. Kadang-kadang, aku ingin nekat saja menikahinya sebagai istri kedua. Tetapi, tiap aku menatap wajah istri dan anak-anakku yang polos-polos yang tidak berdosa, yang saat tidur seperti menyerahkan seluruh nasibnya padaku, aku menjadi tidak sampai hati melakukannya. Aku tidak tega membayangkan keluargaku, yang aku bina sepuluh tahun lebih, tiba-tiba tercerai berai karena pernikahan keduaku.
Tetapi, bagaimana kalau kekasihku memang benar-benar menungguku, dan terus menungguku bertahun-tahun lagi, berpuluh-puluh tahun lagi, berabad-abad lagi, sampai hilang seluruh kecantikannya secara sia-sia? Bukankah itu artinya aku menyia-nyiakannya? Bukankah itu artinya aku juga berdosa?
Berhari-hari lagi, berbulan-bulan lagi, bertahun-tahun lagi, seperti keyakinan kekasihku, kami terus berproses untuk menjadi. Entah menjadi apa. Berkali-kali kami mencoba tidur bersama lagi, bagai dua bayi kupu-kupu, di dalam satu kepompong cinta. Tetapi, belum juga tumbuh sayap-sayap perkasa di tubuh kami untuk terbang ke langit bersama-sama.
Aku makin suntuk dengan anak-anakku, memikirkan sekolah dan masa depan mereka. Aku juga makin sibuk dengan lemburan dan pekerjaan-pekerjaan sambilanku untuk menutup defisit biaya hidup di Jakarta yang semakin mahal saja. Sementara, kekasihku juga makin suntuk dengan kariernya yang terus menanjak, dan kini menduduki posisi sebagai seorang manajer. Kudengar bahkan dia sedang diproyeksikan untuk menduduki salah satu jabatan di jajaran direksi. “Syukurlah,” pikirku.
Makin hari kamipun makin jarang bertemu, karena kesibukan masing-masing. Bukannnya kami sudah tidak rindu lagi untuk tidur bersama sebagai bayi kupu-kupu di dalam kepompong cinta. Tapi, lebih karena waktu yang makin tidak memungkinkan untuk itu. Pada hari-hari liburku, Sabtu dan Minggu, aku lebih memilih berada di rumah atau pergi bersama keluarga, sedangkan kekasihku entah di mana. Beberapa kali, melalui telepon, kami masih sempat mengatur kencan seperti dulu, di hari kerja, tapi dialah yang membatalkannya karena harus menghadiri rapat penting yang mendadak di kantornya.
Dan, tiga tahun kemudian kekasihku benar-benar dipercaya sebagai salah seorang direktur di perusahaannya. Aku tahu dari undangan syukuran yang dikirimkannya padaku. Aku betul-betul menyempatkan diri untuk menghadirinya sekaligus ingin tahu sudah adakah lelaki yang beruntung dapat mendampinginya. Usai acara syukuran kami sengaja pulang belakangan untuk berbicara berdua. Ternyata dia masih sendiri seperti dulu, kesendirian yang membuat hatiku mendadak merasa berdosa dan pedih seketika.
“Apakah kau masih menyimpan kepompong cinta kita?” tanyaku.
“Ya,” katanya. “Tapi, bayi kupu-kupu itu telah mati, karena terlalu lama menahan derita, menahan cinta yang tak sampai-sampai.”
“Bukankah bayi itu kini telah tumbuh perkasa, menjadi wanita karier yang sukses?”
“Tidak. Aku bukan bayi kupu-kupu yang dulu. Kini aku adalah belalang dengan sayap-sayap perkasa yang mulai lapuk karena usia.”
Aku kembali merasa tertohok oleh kata-katanya, tapi aku tiba-tiba juga merasa telah tua dan tidak patut lagi berimajinasi tentang cinta dengannya, bagaimanapun manis dan indahnya. Aku hanya merasa menyesal, kenapa dulu tidak cepat-cepat melamar perempuan yang begitu kukuh dengan cintanya. Selanjutnya aku hanya merasa bodoh dan tidak bisa berkata-kata lagi di depan keperkasaannya, sampai kekasihku beranjak dari kursinya dan mengucapkan “selamat tinggal” tanpa secercah senyumpun di bibirnya!

Oleh: Ahmadun Y Herfanda

tidak perlu memperdebatkan hal yang tidak penting

Di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati karena tegas dan jujur. Suatu hari, 2 orang menghadap sang hakim. Mereka bertengkar hebat & nyaris beradu fisik. Keduanya berdebat tentang hitungn 3 x 7.
Yang satu mengatakan hasilnya 21, yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata sang hakim memvonis cambuk 10x bagi orang yang menjawab 21.
Spontan si terhukum memprotes. Sang hakim menjawab, “Hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu, tapi untuk kebodohanmu yang mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tau kalo 3 x 7 adalah 21!!”
Pesan Moral:
Jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi untuk hal yang tidak perlu.
Bukankah kita sering mengalaminya? Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga / kolega. Berdebat atau bertengkar untuk hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma. Ada saatnya untuk kita diam untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia. Diam bukan berarti kalah, bukan?
Memang bukan hal yang mudah, tapi janganlah sekali-kali berdebat dengan orang bodoh yang tidak menguasai permasalahan. Janganlah berdebat dengan seseorang manakala kita tahu bahwa sudut pandangnya bertolak belakang dengan kita.
MERUPAKAN SUATU KEARIFAN BAGI ORANG YANG BISA MENGONTROL DAN MENGHINDARI KEMARAHAN ATAS SUATU KEBODOHAN.

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang
bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya,
tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat
mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak
kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan
tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini
bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil
yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku ingin
sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”

Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau
boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang
untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu
memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita.
Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu
kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya
datang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punya
waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami
membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Duh, maaf
aku pun tak memiliki rumah.

Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata
pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon
apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat
anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon
apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa
sangat bersuka cita menyambutnya.”Ayo bermain-main lagi denganku,” kata
pohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup
tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah
kapal untuk pesiar?”

“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan
menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah.”

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal
yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui
pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf
anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi
untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah
apelmu,” jawab anak lelaki itu.

“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon
apel.”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.”Aku
benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang
tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon
apel itu sambil menitikkan air mata.

“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.
“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah
sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar
pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari,
marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

NOTE :
Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika
kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita
memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita
akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk
membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah
bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita
memperlakukan orang tua kita.

Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan
berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada
kita.

SUMBER : buku karangan Shel Silverstein yang berjudul The Giving Tree

mendengar dalam keheningan

Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, tak disengaja arlojinya terjatuh kedalam tumpukan tinggi serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya.
Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri, si tukang kayu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman sekerjanya turut membantu mencari. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan siang. Rombongan tukang kayu dengan lesu meninggalkan bengkel tempat mereka bekerja
.
Seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji, mendatangi tumpukan serbuk kayu itu. Ia berjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan arloji kesayangan si tukang kayu. Tentu saja si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sudah begitu banyak org telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Tapi si anak seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.
“Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?”, tanya si tukang kayu. “Saya hanya duduk tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi tak-tik, tak-tik. dengan begitu saya tahu di mana arloji itu berada”.
Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam ‘kegaduhan’ yang membutakan mata batin kita.

Senangkan orang tua semasa hidup

Usia ayah telah mencapai 70 tahun, namun tubuhnya masih kuat. Dia mampu
mengendarai sepeda ke pasar yang jauhnya lebih kurang 2 kilometer untuk belanja
keperluan sehari-hari. Sejak meninggalnya ibu pada 6 tahun lalu, ayah sendirian di
kampung. Oleh karena itu kami kakak-beradik 5 orang bergiliran menjenguknya.

Kami semua sudah berkeluarga dan tinggal jauh dari kampung halaman di Teluk Intan.
Sebagai anak sulung, saya memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Setiap kali saya
menjenguknya, setiap kali itulah istri saya mengajaknya tinggal bersama kami di Kuala
Lumpur.

“Nggak usah. lain kali saja.!”jawab ayah. Jawaban itu yang selalu diberikan kepada kami
saat mengajaknya pindah. Kadang-kadang ayah mengalah dan mau menginap bersama
kami, namun 2 hari kemudian dia minta diantar balik. Ada-ada saja alasannya.

Suatu hari Januari lalu, ayah mau ikut saya ke Kuala Lumpur. Kebetulan sekolah masih
libur, maka anak-anak saya sering bermain dan bersenda-gurau dengan kakek mereka.
Memasuki hari ketiga, ia mulai minta pulang. Seperti biasa, ada-ada saja alasan yang
diberikannya. “Saya sibuk, ayah. tak boleh ambil cuti. Tunggulah sebentar lagi. akhir
minggu ini saya akan antar ayah,” balas saya. Anak-anak saya ikut membujuk kakek
mereka. “Biarlah ayah pulang sendiri jika kamu sibuk. Tolong belikan tiket bus saja yah.”
katanya yang membuat saya bertambah kesal. Memang ayah pernah berkali-kali pulang
naik bus sendirian.

“Nggak usah saja yah.” bujuk saya saat makan malam. Ayah diam dan lalu masuk ke
kamar bersama cucu-cucunya. Esok paginya saat saya hendak berangkat ke kantor, ayah
sekali lagi minta saya untuk membelikannya tiket bus. “Ayah ini benar-benar nggak mau
mengerti yah. saya sedang sibuk, sibuuukkkk!!!” balas saya terus keluar menghidupkan
mobil.

Saya tinggalkan ayah terdiam di muka pintu. Sedih hati saya melihat mukanya. Di dalam
mobil, istri saya lalu berkata, “Mengapa bersikap kasar kepada ayah? Bicaralah baik-
baik! Kasihan khan dia.!” Saya terus membisu.

Sebelum istri saya turun setibanya di kantor, dia berpesan agar saya penuhi permintaan
ayah. “Jangan lupa, Pa.. belikan tiket buat ayah,” katanya singkat. Di kantor saya
termenung cukup lama. Lalu saya meminta ijin untuk keluar kantor membeli tiket bus
buat ayah.

Pk. 11.00 pagi saya tiba di rumah dan minta ayah untuk bersiap. “Bus berangkat pk.
14.00,” kata saya singkat. Saya memang saat itu bersikap agak kasar karena didorong
rasa marah akibat sikap keras kepala ayah. Ayah tanpa banyak bicara lalu segera
berbenah. Dia masukkan baju-bajunya kedalam tas dan kami berangkat. Selama dalam
perjalanan, kami tak berbicara sepatah kata pun.

Saat itu ayah tahu bahwa saya sedang marah. Ia pun enggan menyapa saya.! Setibanya di
stasiun, saya lalu mengantarnya ke bus. Setelah itu saya Pamit dan terus turun dari bus.
Ayah tidak mau melihat saya, matanya memandang keluar jendela. Setelah bus

berangkat, saya lalu kembali ke mobil. Saat melewati halaman stasiun, saya melihat
tumpukan kue pisang di atas meja dagangan dekat stasiun. Langkah saya lalu terhenti dan
teringat ayah yang sangat menyukai kue itu. Setiap kali ia pulang ke kampung, ia selalu
minta dibelikan kue itu. Tapi hari itu ayah tidak minta apa pun.

Saya lalu segera pulang. Tiba di rumah, perasaan menjadi tak menentu. Ingat pekerjaan di
kantor, ingat ayah yang sedang dalam perjalanan, ingat Istri yang berada di kantornya.
Malam itu sekali lagi saya mempertahankan ego saya saat istri meminta saya menelpon
ayah di kampung seperti yang biasa saya lakukan setiap kali ayah pulang dengan bus.
Malam berikutnya, istri bertanya lagi apakah ayah sudah saya hubungi. “Nggak mungkin
belum tiba,” jawab saya sambil meninggikan suara.

Dini hari itu, saya menerima telepon dari rumah sakit Teluk Intan. “Ayah sudah tiada.”
kata sepupu saya disana. “Beliau meninggal 5 menit yang lalu setelah mengalami sesak
nafas saat Maghrib tadi.” Ia lalu meminta saya agar segera pulang. Saya lalu jatuh
terduduk di lantai dengan gagang telepon masih di tangan. Istri lalu segera datang dan
bertanya, “Ada apa, bang?” Saya hanya menggeleng-geleng dan setelah agak lama baru
bisa berkata, “Ayah sudah tiada!!”

Setibanya di kampung, saya tak henti-hentinya menangis. Barulah saat Itu saya sadar
betapa berharganya seorang ayah dalam hidup ini. Kue pisang, kata-kata saya kepada
ayah, sikapnya sewaktu di rumah, kata-kata istri mengenai ayah silih berganti menyerbu
pikiran.

Hanya Tuhan yang tahu betapa luluhnya hati saya jika teringat hal itu. Saya sangat
merasa kehilangan ayah yang pernah menjadi tempat saya mencurahkan perasaan,
seorang teman yang sangat pengertian dan ayah yang sangat mengerti akan anak-
anaknya. Mengapa saya tidak dapat merasakan perasaan seorang tua yang merindukan
belaian kasih sayang anak-anaknya sebelum meninggalkannya buat selama-lamanya.

Sekarang 5 tahun telah berlalu. Setiap kali pulang ke kampung, hati saya bagai terobek-
robek saat memandang nisan di atas pusara ayah. Saya tidak dapat menahan air mata jika
teringat semua peristiwa pada saat-saat akhir saya bersamanya. Saya merasa sangat
bersalah dan tidak dapat memaafkan diri ini.

Benar kata orang, kalau hendak berbakti sebaiknya sewaktu ayah dan ibu masih hidup.
Jika sudah tiada, menangis airmata darah sekalipun tidak berarti lagi.

Kepada pembaca yang masih memiliki orangtua, jagalah perasaan mereka.
Kasihilah mereka sebagaimana mereka merawat kita sewaktu kecil dulu.

pengorbanan seorang ibu semasa kita hidup

Saat kau berumur 1 tahun,
dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.
Saat kau berumur 2 tahun,
dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.
Saat kau berumur 3 tahun,
dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.
Saat kau berumur 4 tahun,
dia memberimu pensil berwarna
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan

Saat kau berumur 5 tahun,
dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah
Saat kau berumur 6 tahun,
dia mengantarmu pergi kesekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak.”NGGAK MAU!!”
Saat kau berumur 7 tahun,
dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.
Saat kau berumur 8 tahun,
dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.
Saat kau berumur 9 tahun,
dia membayar mahal untuk kursus pianomu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.
Saat kau berumur 10 tahun,
dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.
Saat kau berumur 11 tahun,
dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain
Saat kau berumur 12 tahun,
dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai di keluar rumah
Saat kau berumur 13 tahun,
dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.
Saat kau berumur 14 tahun,
dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya..
Saat kau berumur 15 tahun,
dia pulang kerja ingin memelukmu
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun,
dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun,
dia sedang menunggu telepon yang penting
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman
Saat kau berumur 18 tahun,
dia menangis terharu ketika kau lulus SMA
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19 tahun,
dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun,
dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab,”Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”
Saat kau berumur 21 tahun,
dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan,”Aku tidak ingin seperti Ibu.”
Saat kau berumur 22 tahun,
dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun,
dia membelikanmu 1 set furnitur untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furnitur
itu.
Saat kau berumur 24 tahun,
dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan
Sebagai balasannya, kau mengeluh,”Aduuh, bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”
Saat kau berumur 25 tahun,
dia mambantumu membiayai penikahanmu
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500km.
Saat kau berumur 30 tahun,
dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu.
Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah
berbeda!”
Saat kau berumur 40 tahun,
dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kau jawab,”Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”
Saat kau berumur 50 tahun,
dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang
menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari,
dia meninggal dengan tenang.
Dan tiba-tiba kau teringat banyak hal yang belum pernah kau lakukan untuk dia.
Perasaan bersalah datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam, tanpa akhir.
There is only one pretty child in the world and every mother has it. -Chinese Proverb-.
*JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH *
SAYANGMU HARUS LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI.

[DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU?]
Semuanya belum terlambat jika kita mau untuk memperbaikinya.
Semoga bermanfaat.

Kisah seseorang yang semasa hidupnya biasa meremehkan shalat

Diriwayatkan dari sebagian ulama salaf, sesungguhnya ada seseorang yang saudara perempuannya meninggal dunia dan ia ikut mengurus pemakamannya. Ia juga tak ragu-ragu turun langsung ke dalam lubang kubur untuk ikut menggali.
Setelah jenazah selesai dimakamkan tanpa dirasa oleh orang tersebut ternyata kantongnya yang berisi harta terjatuh ke dalam kubur saudara perempuannya itu. Namun orang tersebut tidak menyadarinya hingga kembali pulang ke rumah.
Kemudian ketika sampai di rumah ia baru teringat akan kantong hartanya yang jatuh di dalam kubur dan memutuskan untuk kembali ke kubur saudara perempuannya. Lalu ia membongkar kuburan tersebut setelah memastikan bahwa semua orang telah pergi.
Orang itu kaget bukan kepalang ketika setelah beberapa saat dia mulai menggali dan menemukan api yang menyala-nyala di dalam kubur saudara perempuannya. Dan segera saja ia merapihkan lagi tanah yang sudah mulai digalinya ke posisi semula.
Tanpa pikir panjang dan dengan sangat ketakutan orang tersebut kembali pulang ke rumah menemui ibunya dalam keadaan takut, menangis sekaligus bersedih. 
Kemudian ia hendak menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya kepada ibunya.
Dia berkata: "Wahai ibuku, ceritakanlah kepadaku mengenai saudaraku, apa yang biasa ia lakukan."
Ibunya berkata: "Mengapa kamu bertanya tentangnya?"
Dia berkata: "Wahai ibuku, aku menyaksikan kuburnya menyalakan api yang menyala-nyala."
Mendengar cerita dari anaknya tersebut, ibu itu menangis lalu berkata: "Wahai anakku, saudara perempuan kamu itu biasa meremehkan shalat dan mengakhirkan dari waktunya."
Demikianlah, kondisi orang yang mengakhirkan atau menunda shalat dari waktunya. Lalu bagaimana dengan kondisi orang yang tidak menunaikan shalat? Mungkin saja akan bernasib lebih buruk dibanding kisah di atas.
Kita memohon kepada Allah, agar memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat memelihara shalat secara sempurna  tepat pada waktu yang telah ditentukan. Sesungguhnya Allah Maha Mulia lagi Maha Pengasih dan Penyayang.

Lirik lagu Killing Me Inside Biarlah

Semua yang berlalu
Telah menjadi kenangan
Dan seakan kulupakan
Karena ku tak sejalan
Wowowo . . . .
Dan tak mungkin ku bertahan
Meski telah ku coba
Semuanya tak berguna
Terbuang sia-sia
Reff :
Dirimu dihatiku sudah terlalu lama
Biarlah ku mencoba untuk tinggalkan semua
Wowowo . . . .
Dan tak mungkin ku bertahan
Meski telah ku coba
Semuanya tak berguna
Terbuang sia-sia
Reff :
Dirimu dihatiku sudah terlalu lama
Biarlah ku mencoba untuk tinggalkan semua
Reff :
Dirimu dihatiku sudah terlalu lama
Biarlah ku mencoba untuk tinggalkan semua
Reff :
Dirimu dihatiku sudah terlalu lama
Dan biarlah ku mencoba untuk tinggalkan semua

Lirik lagu 7 Icons Playboy

P-L-A-Y-B-O-Y-B-O-Y
P-L-A-Y-B-O-Y-B-O-Y
Lihat yang mulus
Lihat yang bening
Ampe yang disebelah gak ditengok
Cakep dikit deketin
Bohai dikit jabanin
Hatiku kamu terus yang mainin
Apa sekarang
Cowok pada jago akting
Apa ku salah
Bila andalkan cinta
Gak gak gak kuat
Gak gak gak kuat
Aku gak kuat sama
Playboy playboy
Gak gak gak level
Gak gak gak level
Aku gak level sama
Cowok gampangan
Lihat yang mulus
Lihat yang bening
Ampe yang disebelah
Gak ditengok
Lihat yang muda
Six pack dikit ya
Ampe yang disebelah
Kayak begok
Apa sekarang
Cowok pada jago akting
Apa ku salah
Bila andalkan cinta
Gak gak gak kuat
Gak gak gak kuat
Aku gak kuat
Sama playboy playboy
Gak gak gak level
Gak gak gak level
Aku gak level sama
Cowok gampangan
Gak gak gak kuat
Gak gak gak kuat
Aku gak kuat sama
Playboy playboy
Gak gak gak level
Gak gak gak level
Aku gak level sama
Playboy playboy
Playboy playboy
Playboy playboy
Playboy playboy
Let’s go
Let let’s go
Ogah sama playboy
P-L-A-Y-B-O-Y-B-O-Y
Gak gak gak kuat
Gak gak gak kuat
P-L-A-Y-B-O-Y-B-O-Y
Gak gak gak level
Gak gak gak level
Boys boys boys
Boys boys boys
Gak gak gak kuat
Gak gak gak kuat
Aku gak kuat sama
Playboy playboy
Gak gak gak level
Gak gak gak level
Aku gak level sama
Cowok gampangan
Gak gak gak kuat
Gak gak gak kuat
Aku gak kuat sama
Playboy playboy
Gak gak gak level
Gak gak gak level
Aku gak level sama
Playboy playboy
Playboy playboy
Playboy playboy
Playboy playboy

Lirik lagu Wali Doaku Untukmu Sayang

Kau mau aku apa, pasti kan ku beri
Kau minta apa, akan ku turuti
Walau harus aku terlelap dan letih
Ini demi kamu sayang
Reff :
Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada Ilahi
Tuk satukan kami di surga nanti
Tahukah kamu apa yang ku pinta
Disetiap doa sepanjang hariku
Tuhan tolong aku, tolong jaga dia
Tuhan aku sayang dia
Back to Reff
(Tuhan tolong aku, juga jaga dia
Tuhan ku pun sayang dia)
Back to Reff

Lirik lagu Nikita Willy Lebih Dari Indah

bergetar hati ini saat mengingat dirimu
mungkin saja diri ini tak terlihat olehmu
aku pahami itu
reff:
bagaimana caranya agar kamu tahu bahwa
kau lebih dari indah di dalam hati ini
lewat lagu ini ku ingin kamu mengerti
aku sayang kamu, ku ingin bersamamu
meski ku tak pernah tahu kapan kau kan mengerti
ku coba tuk berharap
repeat reff [2x]

Lirik lagu Dadali Disaat Aku Mencintaimu

mengapa kau pergi, mengapa kau pergi
di saat aku mulai mencintaimu
berharap engkau jadi kekasih hatiku
malah kau pergi jauh dari hidupku
menyendiri lagi, menyendiri lagi
di saat kau tinggalkan diriku pergi
tak pernah ada yang menghiasi hariku
di saat aku terbangun dari tidurku
reff:
aku inginkan dirimu datang dan temui aku
kan ku katakan padamu aku sangat mencintai dirimu
aku inginkan dirimu datang dan temui aku
kan ku katakan padamu aku sangat mencinta
menyendiri lagi, menyendiri lagi
di saat kau tinggalkan diriku pergi
tak pernah ada yang menghiasi hariku
di saat aku terbangun dari tidurku
repeat reff
semoga engkau kan mengerti tentang perasaan ini
maaf ku telah terbuai akan indahnya cinta (indahnya cinta)
maaf sungguh ku tak bisa (tak bisa) untuk kembali padamu
maaf ku telah terbuai akan indahnya cinta
repeat reff

Lirik lagu Anggun Hanyalah Cinta

semua yang telah aku dapat
indah dan gemerlap
satu hari kan pudar
dan sinarnya akan hilang
sesuatu yang telah aku raih
di dalam hidup ini
tak untuk selamanya
ini semua sementara
reff:
yang aku cari hanyalah cinta
hanya cinta yang tak terganti
yang aku mau hanyalah cinta
hanyalah cinta yang ku beri
yang selalu ku tunggu hanyalah cinta
hanya cinta yang tak terganti
yang aku nanti hanyalah cinta
hanyalah cinta yang abadi
mencari artinya hidup ini
detak waktu masih ada
ada yang paling berwarna
apa yang kan sia-sia
repeat reff
abadi, abadi, hanyalah cinta
hanya cinta ooh
repeat reff
abadi

Lirik lagu Smash Senyum Dan Semangat

Sempet ngerasa sedih karna sering di bully
Lelah jadinya malu karna dicibir mulu
Bukannya ku tak mendengar kata-kata yang kasar
Bukannya ku tak peduli semua caci dan maki
Lirik Lagu Smash – Senyum dan Semangat
Reff
Senyumanku tak akan pernah luntur lagi singing all day long
Semangatku tak akan pernah patah lagi dancing all nigth long
*courtesy of www.LirikLirikLagu.com
Ga ada lagi keki
Ada kamu di hati
Hidup cuma sekali Marilah kita happy
Awalnya ku tak menyangka dapatkan senyum darimu
Akhirnya ku bahagia menari kita bersama
Senyumanku tak akan pernah luntur lagi singing all day long
Semangatku tak akan pernah patah lagi dancing all nigth long
Tak peduli ku di bully omongan lo gw beli
Cacian lo gw cuci dengan senyuman prestasi
Tak pernah ku malu karna cibiranmu
Ku jadikan motivasi untuk maju